Rabu, 26 Mei 2021 15:11
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kedua kanan).
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Selama pandemi, sektor pertanian pada 2020 lalu masih tetap mengalami pertumbuhan positif di antara sektor lainnya.

 

Pada triwulan I 2021, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi sektor ini mencapai 2,95 persen. Meskipun demikian, ketahanan pangan bagi rakyat harus terus terjaga.

Penyediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi keniscayaan di tengah kondisi pandemi serta ancaman krisis pangan yang juga harus diantisipasi agar hal itu tidak terjadi dan kebutuhan pangan bagi 270 juta rakyat tetap terpenuhi.

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Untuk itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menekankan pentingnya diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di tengah pandemi.

 

Hal tersebut diungkapkannya dalam wawancara pada Selasa (25/5/2021) di Jakarta. “Jadi pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya,” ujar Mentan SYL.

Strategi ini, menurutnya, juga harus simultan dengan upaya mengoptimalisasikan lahan pertanian yang ada agar produktivitasnya menjadi lebih maksimal. Termasuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan bagi keluarga.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Seiring dengan merebaknya pandemi pada awal 2020, Kementan makin gencar melakukan upaya diversifikasi pangan dengan berfokus pada pangan lokal sumber karbohidrat non beras.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, mengatakan upaya diversifikasi pangan ini menyasar pada enam komoditas pangan sumber karbohidrat, yaitu singkong, jagung, talas, sagu, pisang, dan kentang.

Berbagai upaya dalam gerakan diverisifkasi pangan ini dilakukan mulai dari meningkatkan produktivitas pangan lokal sesuai potensi dan sumber daya setempat, meningkatkan aksesbilitas pangan lokal dengan melakukan pendampingan UMKM pangan lokal, memperluas skala usaha dan kemitraaan UMKM pangan lokal, serta melakukan edukasi dan promosi pangan lokal.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Selain diversifikasi pangan, tambah Mentan SYL, berbagai strategi lain yang dilakukan seperti menguatkan aksesibilitas pangan melalui pemerataan distribusi pangan antarwilayah, mengembangkan smart farming, dan meningkatkan ekspor produk pertanian.

“Tidak hanya itu, kita juga mendekatkan daerah surplus ke daerah defisit, dan ini kita terus jaga agar stabilitas pasokan merata dan menjangkau seluruh daerah, hasilnya bisa kita lihat, Ramadan dan Idulfitri ini aman dan terkendali,” ujarnya.