RAKYATKU.COM -- Gerhana bulan total akan kembali terjadi Rabu (26/5/2021). Diperkirakan berlangsung setelah magrib hingga setelah isya.
Direktur Sekolah Astronomi Islam Indonesia dan Dosen Ilmu Falak UIN Alauddin Makassar, Andi Muh Akhyar, MSc, menguraikan fenomena alam itu.
Menurutnya, gerhana bulan akan disaksikan di seluruh Indonesia. Namun, tidak semuanya bisa melihat gerhana bulan total.
Baca Juga : Gerhana Bulan Diprediksi Terjadi 8 November, Begini Tata Cara Salat Gerhana
"Meskipun gerhana, bulan akan tampak agak kemerah-merahan karena tetap terpengaruhi oleh pembiasan cahaya matahari pada atmosfir bumi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Rakyatku.com, Selasa (25/5/2021).
Bulan akan tampak lebih besar 14 persen dibandingkan bulan purnama pada umumnya karena bulan berada pada posisi paling dekat dengan bumi.
Baca Juga : Iduladha Hampir Dipastikan Bersamaan Arab Saudi, Begini Perhitungan Astronomi Modern
"Durasi total gerhana bulan menurut hisab astronomi adalah 5 jam 2 menit, tapi waktu awal terlihatnya di masing-masing tempat berbeda-beda," tambahnya.
Menurut Andi Akhyar, warga di Papua hingga sebagian Sulawesi dapat menyaksikan dengan kasat mata proses gerhana mulai dari awal gerhana bulan sebagian-gerhana bulan total-akhir gerhana bulan sebagian.
Baca Juga : Penampakan Gerhana Bulan Total Berbagai Daerah di Indonesia
Sebagian Sulawesi hingga sebagian Sumatera hanya dapat menikmati gerhana bulan total-akhir gerhana bulan sebagian. Adapun awal gerhana bulan sebagian tidak terlihat karena
saat itu bulan belum terbit di wilyah masing-masing.
"Semakin ke barat, maka peluang mendapati gerhana bulan total semakin kecil, bahkan daerah Aceh, hanya akan mendapati fase akhir dari gerhana matahari sebagian," urainya.