RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) di bawah kepemimpinan Plt Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan akan tetap melanjutkan pembangunan Stadion Mattoanging. Hanya, skema penganggarannya tidak menggunakan dana PEN melainkan APBD 2022.
Kebijakan penggaran tersebut pun disoroti oleh Ketua Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Sulsel, Selle K.S. Dalle. Pasalnya, jika membebankan APBD tentu pembangunan akan memakan waktu lama, bisa saja berlanjut ke pemimpin Sulsel selanjutnya.
Padahal, Stadion Mattoanging adalah kebanggaan masyarakat Sulsel. Bahkan telah diperjuangkan oleh Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah (NA) sehingga mencapai kesepahaman antara Pemprov Sulsel dan pihak YOSS.
Baca Juga : Ratusan Mahasiswa Merangsek Masuk ke Pelataran Gedung DPRD Sulsel, Tolak Revisi UU Pilkada
"Itu adalah hal yang penting untuk dihargai. Bahwa, ada itikad baik dari Pak NA saat itu untuk membangun stadion sehingga melewati berbagai proses dengan YOSS. Oleh karena itu, apa pun ceritanya, stadion harus dibangun kembali secara bersama dan bisa menjadi kebanggaan kita," jelasnya, Sabtu (22/5/2021).
Ia berharap Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, tidak setengah hati dalam membangun stadion bertaraf internasional itu. Perlu dikerjakan secara totalitas agar berusia sampai ratusan rahun yang akan datang dan menjadi salah satu karya monumental.
"Kami perlu ingatkan bahwa membangun stadion jangan setengah-setengah. Jangan asal-asalan sekadar memenuhi kebutuhan periode pemerintahan yang ada sekarang," sebut Daeng Selle sapaan karibnya.
Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel Dampingi Pj Gubernur Prof Zudan Kunjungan Operasi Pasar Jelang Iduladha
Legislator Fraksi Demokrat ini juga menilai peluang yang dijemput NA melalui dana PEN tidak ditangkap oleh Plt Gubernur Sulsel saat ini. Menurutnya, pemimpin tidak perlu ragu karena posisi pemerintah itu memang untuk mengurus rakyat dan daerah.
"NA pada zamannya sangat berani. Tidak bisa kita melakukan percepatan pembangunan kalau kita tidak berani mengambil kebijakan. Tetapi, dengan catatan, harus sungguh-sungguh dan berada digaris lurus untuk kepentingan rakyat dan daerah, tidak untuk lain-lain," kuncinya.
"Skema pinjaman tidak ada salahnya. Utang tidak selamanya negatif, ambil sisi positifnya. Jika utang itu kita ambil dan dikelola dengan baik dan dimanfaatkan, pemerintah bisa fokus menggali potensi yang dimiliki lalu kemudian bisa melunasi utang secara tepat waktu," sambung Daeng Selle.
Sementara itu, kata Anggota DPRD Sulsel Komisi C Bidang Keuangan, Fahruddin Rangga, progres pembangunan stadion kelihatan tidak ada perkembangan sejak pembongkaran dan penggalian. Olehnya, ia mendorong agar tahap kedua dana PEN bisa tetap diperoleh.
"Karena jika pembangunannya akan menggunakan dana APBD murni, itu tentu berat untuk dilakukan secara sekaligus karena itu bukanlah biaya yang sedikit. Sementara banyak kepentingan rakyat yang ada dalam postur APBD itu," terangnya.
Solusi paling terbaik, kata Fachruddin adalah dana PEN harus diupayakan. Jika itu didapatkan maka stadion akan cepat diselesaikan.
Baca Juga : Ketua DPRD Sulsel: Peluang Barru Jadi Penyangga IKN Harus Dioptimalkan
Legislator Fraksi Golkar ini turut menyayangkan re-desain yang akan dilakukan oleh Pemprov Sulsel. Sebab, dana yang digunakan untuk desain awal tidak sedikit dan akan sia-sia jika tidak dilanjutkan.
"Untuk desain, kami sangat sayangkan jika redesain, bisa sia-sia desain awal yang biayanya tidak sedikit. Kalau hanya mau dibenahi sedikit, saya fikir konsultan perencanaan awalnya bisa melakukan tetapi jika mau dirubah secara total sama saja buang-buang biaya," jelasnya.
Dari suporter PSM, Presiden Red Gank PSM, Sul Daeng Kulle menyebut, jika menggunakan APBD, Stadion Mattoanging pembangunananya akan lama. Belum lagi, jika terjadi pergantian pemimpin.
Baca Juga : Hujan Bantuan Alat Semprot Pertanian di Barru, Ketua DPRD Sulsel: Untuk Kesejahteraan Petani!
"Cukuplah Stadion Barombong yang jadi pelajaran besar untuk kita semua. Ini sebuah ironi karena menggunakan uang rakyat namun tidak ada yang sampai dengan tuntas," tuturnya.
Sementara, kata dia, ada dana PEN yang disiapkan pemerintah yang mampu menutupi semua anggaran pembangunan stadion.
"Terlalu pesimis bagi saya, jika harus menunggu APBD sebagai anggaran untuk pembangunan stadion. Dana yang digunakan akan terbuang sia-sia," pungkasnya.