Rabu, 19 Mei 2021 17:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo berhasil mengendalikan pasokan dan harga 11 komoditas pangan strategis jelang hingga pasca Idulfitri 1442 H.

 

Termasuk pada komoditas aneka cabai dan bawang merah yang tidak bergejolak pada lebaran tahun ini.

Bukan hal yang asing jika harga kedua komoditas hortikultura itu selalu pedas jelang lebaran. Namun, tahun ini lain cerita. Stok cukup dan harga stabil, bahkan harga di Pasar Induk Kramat Jati berangsur turun sejak tiga hari jelang lebaran hingga Senin (17/5/2021).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Harga cabai merah keriting pada H-3 lebaran Rp35 ribu menjadi Rp30 ribu pada H-1 dan terus turun hingga Rp20 ribu pada H+4 lebaran.

 

Hal yang sama juga terjadi pada cabai merah besar yang mulanya Rp50 ribu per kg turun menjadi Rp35 ribu per kg hingga Rp25 ribu per kg. Cabai rawit merah pun demikian, sempat menyentuh Rp50 ribu per kg pada H-3 namun kembali turun menjadi Rp40 ribu per kg pada H-1 dan Rp33 ribu per kg pasca lebaran.

Cerita yang sama pada komoditas bawang merah dan bawang putih yang harganya cenderung lebih stabil jelang hingga pasca lebaran. Harga bawang merah pada kisaran Rp20-23 ribu per kg dan bawang putih Rp18-19 ribu per kg.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Diwawancara di tengah-tengah kesibukannya, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyampaikan bahwa semua keberhasilan itu tak lepas dari kinerja semua pihak.

Khususnya Jajaran Kementerian Pertanian yang telah mengkalkulasikan kebutuhan dan ketersediaan secara tepat sejak Januari 2021 serta melakukan upaya-upaya nyata antisipasi stok.

Beberapa upaya nyata yang telah dilakukan Ditjen Hortikultura, Kementan dalam pengamanan pasokan dan harga khususnya aneka cabai dan bawang antara lain mengawal dan memastikan luas tanam cabai bulan Oktober 2020-Februari 2021 mencukupi kebutuhan produksi bulan April-Mei dan luas tanam bawang merah bulan Januari-Februari mencukupi kebutuhan produksi bulan April-Mei.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Prediksi Kementan, hasil produksi bawang merah di bulan April-Mei tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan di bulan tersebut. Namun, secara kumulatif masih dapat dipenuhi dari stok bulan sebelumnya serta ditopang dengan hasil panen yang cukup berlimpah di Madura untuk pengamanan stok di off season, jika luas tanam tidak mencukupi maka kebutuhan masih mampu dipenuhi dari stok hasil panen bulan sebelumnya.

Ditjen Hortikultura juga mengalokasikan bantuan pengembangan kawasan cabai seluas 5.095 ha dan bantuan benih seluas 1.055 ha pada tahun 2020 yang sebagian besar tertanam pada akhir tahun 2020.

Bantuan kawasan bawang merah seluas 3.900 ha dan bawang putih2.500 ha. Dibarengi dengan Gerakan Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) pada beberapa wilayah sentra cabai bawang sehingga produksi terjaga.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

Dengan keberhasilan upayanya itu, Anton juga mengungkapkan rasa syukurnya karena dengan stok dan harga yang stabil masyarakat dapat menjalankan ibadah ramadhan dan merayakan Idulfitri dengan nyaman.

"Kita patut berbangga hati atas keberhasilan itu, namun tak boleh lengah mengawal pertanaman dan produksi untuk memastikan ketersediaan Iduladha juga aman," pungkasnya.

TAG