Selasa, 11 Mei 2021 16:01
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tim Penggerak PKK Sulsel menggelar pengajian virtual bersama pengurus PKK dari 24 kabupaten/kota, Selasa (11/5/2021).

 

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyambut Hari Raya Idulfitri 1442 H ini, dihadiri Ustaz Dr H Abbas Baco Miro sebagai narasumber dengan membawa materi Tuntunan salat Idulfitri dan Hikmah Silaturrahim.

Pengajian diawali dengan pembacaan ayat suci Al- Qur'an, yang dibawakan oleh Muh Farhan Attaya, Juara Lomba Tahfidz Al Qur'an yang diselenggarakan PKK dan Pemprov Sulsel, belum lama ini.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Plt Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, menyampaikan, setelah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh, sebentar lagi umat Islam akan merayakan Idulfitri. Lebaran merupakan momentum yang ditunggu oleh umat Islam, dan kita akan seperti terlahir kembali.

 

"Pada hari raya Idul Fitri, kita harus saling memaafkan dan menyambung silaturahmi. Meskipun tidak bisa saling mengunjungi secara langsung karena masih suasana pandemi, tetapi kita bisa bersilaturahmi dengan memanfaatkan teknologi," kata Naoemi dalam sambutannya.

Ia menuturkan, silaturahmi memiliki arti yang sangat penting. Mereka yang senantiasa menyambung tali silaturahmi, akan ditambah rezekinya. Dalam kesempatan tersebut, Naoemi juga meminta agar para peserta pengajian mendoakan saudara-saudara muslim yang ada di Palestina, yang kembali diberi ujian di Bulan Ramadan kali ini.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

"Silaturahmi tidak hanya kepada keluarga, tetapi kepada orang-orang di sekeliling kita. Saudara kita di Palestina kembali mendapat ujian dari Allah SWT. Mari kita doakan agar mereka diberi kekuatan dan kesabaran," tambahnya.

Sementara, Ustaz Dr H Abbas Baco Miro LC MA, mengawali tausiahnya dengan menyampaikan pentingnya mengikuti majelis ilmu. Dimana menghadiri pengajian, sama halnya dengan berada di taman-taman surga. Dan diantara kenikmatan majelis ilmu, mereka ini akan menjadi saksi di hari kiamat.

"Mereka yang rajin mengikuti majelis ilmu seperti yang kita laksanakan hari ini, InsyaAllah adalah calon penghuni surga," kata Ustadz Abbas.

Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan

Iapun memulai materinya dengan memutar sebuah video. Dimana seorang anak terlihat kelaparan, dan harus diusir oleh pedagang makanan. Hingga akhirnya, ia mendapat sepotong gorengan, yang ia bungkus dan dibawa lalu diberikan kepada adik perempuannya. Bulan Ramadhan ini, kata Ustadz Abbas, menjadi momentum untuk melatih kepedulian sosial kita. Mereka yang tidak mampu, seharusnya menjadi ladang ibadah kita.

"Dari tayangan di video ini kita belajar, apapun yang Allah SWT berikan pada kita, harus kita syukuri. Nabi sangat mencintai mereka yang lemah. Sebelum menjadi Nabi, Muhammad memiliki sumber kekuatan. Yakni silaturahmi, suka membantu orang lain, memuliakan tamu, dan menyokong amal kebajikan," jelasnya.

Silaturahim katanya bukan hanya kepada keluarga, tapi kepada siapa saja saudara kita umat muslim. Tetapi yang harua diperhatikan adalah silaturahmi kepada kedua orangtua, yakni ibu dan bapak kita.

Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak

"Pada hari raya Idul Fitri, Allah SWT mempunyai kebaikan dan kemurahan yang kembali berulang-ulang, dan dianugerahkan kepada makhluknya setiap tahun, yang membawa kegembiraan dan kepuasan," katanya.

Penulis : Syukur