Sabtu, 08 Mei 2021 05:33
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto saat menghadiri salat jumat berjamaah di Mesjid Jami Nurul Iman Jl Palapa 3 Telkomas, beberapa waktu lalu.
Editor : Trio Rimbawan

RAKYATKU.COM,MAKASSAR-Prihal larangan salat Idul Fitri 1442 Hijriah di Lapangan Karebosi, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto menyampaikan klarifikasinya.

 

Menurut Danny, Pemkot Makassar tidak ingin terjadi konsentrasi massa dalam jumlah besar saat salat id berlangsung nantinya. Sehingga, itu menjadi alasan kenapa salat Id tidak diperbolehkan dilaksanakan di Lapangan Karebosi.

"Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus covid-19 di masa pandemi. Pemkot Makassar tidak ingin konsentrasi besar seperti di Karebosi,” kata Danny Pomanto, Jumat (07/05/2021).

Baca Juga : Cuti Dua Bulan untuk Pilkada, Danny Pomanto Ingatkan Netralitas ASN

"Sehingga kita tidak memakai Karebosi. Karena bisa berpotensi kerumunan,” lanjutnya.

 

Dia juga mengungkapkan, kebijakan Pemkot Makassar ini sudah sejalan dengan anjuran Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Sebagaimana dianjurkan agar pelaksanaan Salat Id dilakukan di ruang terbuka. Yakni di lapangan dan ruas jalan.

Baca Juga : Azhar Arsyad Berkunjung ke Kediaman Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mangkoso

Akan tetapi, ruang terbuka yang dimaksud berbasis wilayah Rukun Warga (RW).

"Kebijakan pemerintah kota melalui rakor bersama yang pertama adalah pemerintah kota ingin menyebarkan konsentrasi salat id di kota Makassar dengan titik-titik di basis RT-RW,” tuturnya.

Olehnya, ia menganjurkan agar di setiap RT-RW menyelenggarakan salat Id di ruang terbuka, seperti lapangan atau di jalanan.

Baca Juga : Tim Indira-Ilham Sebar LO di 153 PPS Kelurahan

“Dan kita berharap kita menganjurkan, agar di setiap RT-RW salat ied diselenggarakan di ruang terbuka, baik itu di lapangan maupun di jalanan. Kalau ada yang ingin membuka masjid, silahkan tapi pemkot menganjurkan konsentrasi di lapangan maupun di jalan yang terbik di RT-RW masing-masing,” kata Danny Pomanto menambahkan.

Hanya saja merujuk pada penerapan protokol kesehatan, dalam salat Idulfitri membutuhkan tempat yang lebih luas. Masjid yang ada tidak bisa memuat seluruh jemaah dengan saf berjarak di masa pandemi saat ini.

Dia pun berharap, kebijakan itu dapat diterima oleh masyarakat. Sebab, lokasi pelaksanaan Salat id berbasi RW dianggap sebagai solusi untuk mendeteksi penyebaran covid-19.

Baca Juga : Tim Pemenangan Danny–Azhar Tegaskan Danny Pomanto Tak Harus Mundur Dari Wali Kota Makassar

“Insya Allah kita laksanakan (salat Id) dengan khusyuk sesuai sunnah dan dilanjutkan dengan Halalbihalal. Sehingga tuntas pada hari itu dengan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya.