Jumat, 07 Mei 2021 18:02
Abd Wadud Assegaf
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Transaksi gadai nasabah di Pegadaian meningkat signifikan akibat pandemi Covid-19 dan momen Idulfitri. Hal ini seperti yang tercatat di PT Pegadaian Persero Kantor Wilayah VI Makassar.

 

Deputi Operasional, Abd Wadud Assegaf mengatakan, peningkatan transaksi terjadi saat memasuki Ramadan. Kondisi perekonomian warga, khususnya golongan menengah ke bawah terdampak Covid-19 sehingga banyak dari mereka yang membutuhkan dana segar untuk menopang perekonomian keluarga.

"Transaksi gadai dinilai cukup mudah dan tidak memakan waktu lama dalam prosesnya. Kalau di tempat lain, mungkin susah selama pandemi. Beda kalau di Pegadaian," kata Abd Wadud Assegaf, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga : Dalam Rangka Peringati HUT ke-122 Pegadaian Gelar Donor Darah

Ia menambahkan, sepanjang tahun ini hingga 4 Mei tercatat posisi OSL menyentuh angka Rp6,8 triliun. Sementara pada periode yang sama tahun lalu berada di angka Rp6,4 triliun.

 

“Kalau untuk transaksi gadai memang terjadi peningkatan. Kenaikan transaksi gadai sekitar 6,7 persen jika dibandingkan tahun 2020. Tahun kemarin hanya Rp5,83 triliun. Tahun ini di Mei sudah mencapai sekitar Rp6,32 triliun,” tambah Abd Wadud Assegaf.

Gadai emas menjadi transaki yang paling banyak dilakukan. Sementara untuk gadai seperti pembiayaan usaha, peralatan rumah tangga, atau kendaraan justru sangat sedikit.

Baca Juga : Pegadaian Makassar Salurkan Bantuan untuk 92 Panti Asuhan

"Agunan sebagian besar bahkan 99 persen emas," katanya.

Tak hanya kepada masyarakat, pandemi corona pun berpengaruh besar bagi Pegadaian. Pihaknya harus melakukan pembatasan bagi masyarakat yang akan bertransaksi karena pertimbangan Covid-19.

Khusus selama Ramadhan, Pegadain menghadirkan program Gerakan Ramadhan Gempita (Gempar) dengan memberikan cashback sebesar 1 persen bagi nasabah yang melakukan transaksi.

Baca Juga : Gelar Pegadaian Expo,Pegadaian Target Jual 6 Kilogram Emas

"Situasi pandemi kita tetap terapkan prokes sehingga pembatasan kapasitas di outlet jadi terbatas. Yang biasanya bisa 10 orang di outlet dikurangi menjadi 5 orang. Memang sedikit merepotkan karena antrean panjang, namun harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona," katanya.

Semenjak menjabat sebagai deputi selama kurang lebih lima bulan, Abd Wadud Assegaf telah membuat program digital Pegadaian. Program ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat yang ingin melakukan gadai atau pembayaran.

"Pegadaian gigital fiturnya sudah lengkap di situ. Data nasabah sangat dijaga sehingga tak perlu ragu.
Kami jaga kerahasiaan data nasabah. Silakan transaksi melalui itu. Kita juga punya fasilitasi pelanggan bisa bertransaksi dengan agen Pegadaian salah satu cara mengurangi antrean juga," jelasnya.

Baca Juga : Pegadaian Makassar Gelar Bazar Emas dan Kuliner Ramadan, Ini Tujuh Titik Lokasinya

Manager Humas, Muh Gunawan HB mengatakan berkurangnya masyarakat yang melakukan gadai jelang lebaran karena telah banyak yang habis panen. Sehingga barang-barang yang telah digadai saat awal Ramadan sudah bisa ditebus untuk digunakan saat hari raya Idulfitri.

"Untuk bulan Ramadan jelang lebaran lebih banyak pelunasan karena kebutuhan lebaran. Itu sudah tren setiap tahun," katanya.

 

Penulis : Syukur