RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Hari Jadi Jeneponto Ke-158 tahun ini digelar sangat sederhana. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Hari jadi tahun ini dilaksanakan secara sederhana, dan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat," terang Kabid Humas Kominfo Pemkab Jeneponto, Mansur Rahman, Sabtu (1/5/2021).
Undangan yang dihadir dibatasi. Disiarkan secara online. Hanya 200 orang yang bisa menyaksikan secara langsung.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
"Hari jadi berlangsung sederhana dan terbatas dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat juga dapat menyaksikan melalui media elektronik, secara streaming," ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa undangan hanya diperuntukan untuk 200 orang saja dengan rincian Pemerintah Provinsi Sulsel, DPRD Provinsi Sulsel, Forkopimda, DPRD jeneponto, camat, lurah, kepala desa, perguruan tinggi dan perwakilan Organisasi Masyarakat.
"Agenda rutin tahunan berupa upacara, pawai, dan lomba, tahun ini ditiadakan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Namun tidak menghilangkan nilai-nilai sejarah Jeneponto," sebutnya.
Baca Juga : Membumikan Semangat Cinta Qur'an, Kabupaten Jeneponto Sukses Tuntaskan Program 1000 Hafidz
Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman merasa sangat bahagia karena hari jadi ke-158 menjadi ajang silaturahmi dengan masyarakat Jeneponto.
"Hari jadi Jeneponto ke-158 ini menjadi ajang silaturahim, apalagi dalam suasana bulan suci Ramadan," katanya.
Diakhir acara, prosesi ditutup dengan penandatanganan prasasti proyek tahun 2020 serta penyerahan satu unit mobil pemadam kebakaran dari PT. Bank Sulselbar.
Baca Juga : Bupati Jeneponto Hadiri Rakornas Investasi 2023
Selain itu juga dilakukan penyerahan sertifikat dan launching digitalisasi desa, yang diwakili oleh desa Tarowang, Kecamatan Tarowang.