Rabu, 28 April 2021 20:02
KH Ma'ruf Amin
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Pupuslah harapan santri. Ini tahun kedua mereka tak bisa mudik. Permintaan Wakil Presiden Prof KH Ma'ruf Amin agar mereka diberi dispensasi, ternyata tak didengar.

 

Sebelumnya, Wapres Ma'ruf Amin meminta dispensasi atau memfasilitasi para santri agar bisa mudik di tengah larangan pemerintah. Para santri juga diminta agar tidak dibebani apapun.

Harapan Wapres Ma'ruf Amin itu disampaikan melalui juru bicaranya, Masduki Baidlowi. Kabarnya Ma'ruf menerima permintaan dari tokoh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) agar memberi keringanan kepada santri.

Baca Juga : Menag Ingatkan Jemaah Haji Hindari Bawa Barang Tak Relevan dan Berbau Politik

Ternyata, harapan itu gagal jadi kenyataan. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, tidak ada dispensasi untuk santri. Mudik tetap dilarang.

 

Dia meminta setiap pengelola pondok pesantren memberikan pemahaman kepada para santri dan orang tuanya bahwa tidak ada dispensasi larangan mudik bagi mereka.

"Saya minta para pengelola pondok pesantren bisa memberikan pemahaman komprehensif kepada para santri dan orang tuanya," kata Yaqut dalam keterangan pers, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga : Doakan Korban Gempa Cianjur, Menag Ajak Masyarakat Salat Gaib dan Tahlil

Yaqut mengatakan, komunikasi yang aktif akan membuat kebijakan pelarangan mudik tersebut diterima dengan baik di kalangan santri.

Yaqut juga meminta para pengelola pondok pesantren untuk mengisi masa libur para santri dengan membuat kegiatan-kegiatan positif dan menyenangkan.

"Di pondok itu juga tidak kurang berkahnya dengan meningkatkan amaliyah, belajar, dan mengaji. Sebab itu, mari menunda dulu sejenak untuk bertemu keluarga agar semua terlindungi," ujar dia.

Baca Juga : Menag: Alhamdulillah, Jemaah Haji Indonesia Bisa Berangkat Tahun Ini

Menurut Yaqut, silaturahmi hari raya Idulfitri pada masa pandemi Covid-19 yang membatasi mobilitas masyarakat ini, bisa dilakukan melalui virtual. Itu tidak akan mengurangi makna dari hari raya Idulfitri tersebut.

Ia pun berpesan agar para pengelola pondok pesantren dan santri terus menjaga protokol kesehatan Covid-19, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

"Kami meminta dengan sangat hormat kepada para pengasuh, santri maupun orangtua santri untuk bisa memahami aturan ini demi menjaga keselamatan jiwa kita bersama dari ancaman paparan Covid-19," kata dia.

Baca Juga : Menag Ajak Umat Muslim Perkuat Solidaritas, Bersihkan Residu Manusiawi di Bulan Ramadan