Kamis, 22 April 2021 17:02
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, melakukan rapat internal dengan jajarannya terkait kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging, Kamis (22/4/2021).

 

Usai pertemuan yang dilaksanakan di rumah jabatan Wakil Gubernur Sulsel tersebut, Andi Sudirman menyampaikan harapannya agar klub-klub sepak bola mampu bertahan seperti klub profesional di luar negeri.

"Kalau klub profesional kayak Barcelona, MU (Manchester United), (Real) Madrid, mereka finansial melalui klub sendiri," katanya usai melangsungkan rapat.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

Sementara itu, terkait kelanjutan Stadion Mattoanging, Andi Sudirman mengatakan pasti akan dilanjutkan. Hanya, pengerjaannya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan.

 

"Kalau soal lanjut, ya, dilanjutkan aja, masa ditelantarkan begitu. Tapi, pembangunan ada tahapan sesuai dengan kemampuan keuangan. Harus ada dikerja, tapi apakah tahun ini dikerja atau tidak kita lihat kondisi. Kita masih berusaha bayar utang yang masih ada 12 persen," sebutnya.

Meski demikian, Andi Sudirman menyatakan masih menunggu berbagai pertimbangan. Laporan yang disampaikan masih bersifat mentah dan masih perlu dimatangkan untuk menentukan keputusan tepat.

"Kita tunggu dulu karena mereka masih berikan pandangan apa yang terbaik ke depan. Mereka laporan tentang desain, tentang pertimbangan teknis. Kita belum memutuskan apa-apa. Saya minta matangkan saja dulu," tambahnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Selain itu, opsi-opsi yang bisa diambil terkait kelanjutan pembangunan Stadion Mattoanging juga masih sementara dikaji oleh TAPD. Termasuk dengan opsi sumber anggaran nantinya, apakah menggunakan anggaran pinjaman atau APBD murni. Termasuk apakah akan kembali ke jumlah kapasitas stadion seperti semula.

"TAPD yang tahu pertimbangan bagaimana pembiayaan pekerjaan konstruksi. Yang prioritas itu yang sama. Saya tak bisa intervensi ini yang harus dikerjakan semua. Saya, sih, maunya semua jalan, tapi kan kembali ke tim teknis bahwa jika yang ini dijalankan ini masalahnya. Mereka berikan opsi A opsi B nanti kita lihat kondisi keuangan yang mana dikerjakan dan bagaimana dikerjakan," bebernya.

Penulis : Syukur