Kamis, 15 April 2021 15:02
Yusril Ihza Mahendra
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Ada pernyataan menarik Yusril Ihza Mahendra. Dia bilang, selama ini koalisi partai Islam selalu gagal bukan karena masalah fundamental terkait ideologi atau prinsip perjuangan.

 

Lalu apa? Umumnya partai Islam terpecah karena perbedaan kepentingan politik praktis di lapangan. Nah, bayangan itu mewarnai poros partai Islam yang tengah diprakarsai PPP dan PKS.

Yusril yang juga ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) mengaku mendukung wacana tersebut.

Baca Juga : Di Hadapan Hakim MK, Yusril Beber Sisi Gelap Sistem Proporsional Terbuka

"Saya selalu menyambut baik setiap gagasan dan niat untuk menyatukan partai-partai Islam, baik dalam bentuk koalisi, aliansi bahkan peleburan partai-partai Islam menjadi satu kekuatan," kata Yusril kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).

 

Menurut Yusril itu bisa dimulai dengan pembentukan koalisi partai yang harus mendapat legitimasi undang-undang, baik UU Parpol maupun UU Pemilu.

Dia mencontohkan, nanti terbentuk Partai Koalisi Islam. Terdiri atas beberapa partai Islam peserta pemilu. Tanda gambar peserta pemilunya terdiri atas beberapa partai Islam yang bergabung dalam koalisi itu.

Baca Juga : Yusril Ihza Mahendra: Ucapan Menyejukkanlah yang Dinanti Umat Semua Agama dari Menteri Agama

Partai-partai Islam yang bergabung ke dalam koalisi disebut Yusril dapat bernegosiasi soal calon di daerah pemilihan tertentu. Karena di Indonesia menggunakan sistem suara terbanyak, Yusril menyebut nomor urut tidak lagi memainkan peran penting dan menentukan.

Dalam Pemilu yang lalu, kata Yusril, ada tiga partai Islam yang ikut yakni PKS, PPP, dan PBB. Karena sekarang hanya PKS dan PPP yang punya wakil di DPR RI, Yusril mendorong kedua partai tersebut aktif mengambil inisiatif membentuk koalisi atau poros tengah partai-partai Islam.

"PBB akan ikut aktif dalam pertemuan-pertemuan lanjutan yang nanti akan diadakan," jelas Yusril.

Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid juga menyambut gagasan itu. Hanya saja, dia berharap agar tidak berhenti pada sebatas wacana.

Jazilul menyebut PKB tak menutup kemungkinan untuk bergabung ke poros partai Islam di 2024. PKB menunggu wacana ini digagas serius.

"Hemat kami, terbuka kemungkinan untuk bergabung bila wacana ini digagas dengan serius dan memiliki arah yang jelas bagi perbaikan masa depan Indonesia. Kita tunggu saja," ujarnya.

BERITA TERKAIT