RAKYATKU.COM -- Terbukti tumbuh positif dan menunjukkan tren kinerja ekspor yang terus meningkat di saat pandemi, sektor pertanian semakin banyak dilirik.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy
mengapresiasi langkah dan upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam memitigasi dan mengantisipasi ancaman krisis pangan.
Menurut Wagub, bukan hanya dalam skala nasional, sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian.
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
"PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Sumbar 27 persen-nya dari sektor pertanian. Dan itu terbesar dari semua sektor yang ada di sini. Bahkan, 55 persen tenaga kerja berasal dari sektor pertanian. Termasuk, perkebunan dan pertanian," kata Wagub saat menyampaikan sambutannya pada acara Expose Inovasi Buah Tropika, di Balai Buah Tropika, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Jumat (9/4/2021).
Lebih lanjut, Wagub menjelaskan bahwa peningkatan ekspor ternyata diiringi juga dengan peningkatan konsumsi produk pertanian lokal sebesar 40 persen.
"Ini artinya, kita mampu mengurangi ketergantungan dari produk impor. Ini signal bagus. Kita konsumsi buah dan sayur lokal kita," ungkapnya.
Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan
Sumbar menurut Wagub Audy adalah provinsi yang berbasis pertanian.
"Backbone kita agriculture, bukan manufacture. Jadi proses pemulihan ekonominya seharusnya lebih cepat," ungkap Audy.
Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai PDB sektor pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy). Sementara ekspor pertanian periode Januari-Desember 2020 sebesar Rp451,8 triliun, naik 15,79 persen dibanding periode yang sama 2019 sebesar Rp390,2 triliun.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Sumatera Barat, khususnya Solok memiliki potensi yang luar biasa.
"Sepanjang jalan menuju lokasi ini, kanan-kiri indah sekali. Matahari bersinar, tanahnya yang subur adalah modal utama bagi kita. Apalagi etos orang Minang itu tidak jauh beda dengan Bugis. Pekerja keras," katanya.
Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel
Oleh karena itu, potensi alam yang merupakan nikmat Tuhan itu harus dioptimalkan.
"Jangan sia-siakan waktu. Tanam setiap jengkal yang ada. Kalau bisa tanam padi tiga kali dalam setahun, tanam. Jangan biarkan waktu berlalu begitu saja," pungkasnya.