Minggu, 04 April 2021 17:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa kekuatan keberagamaan dan keberagaman merupakan modal dalam melawan berbagai cobaan. Termasuk melawan pandemi Covid-19 saat ini.

 

Selain doa, lanjutnya, ikhtiar dengan menaati protokol kesehatan (Prokes) 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas, terbukti mampu menekan laju penyebaran virus Covid-19 belakangan ini.

"Selain doa, upaya atau ikhtiar menghindar dari wabah diajarkan semua agama, misalnya dengan menerapkan prokes 5M dalam aktivitas keseharian. Kebersamaan antarumat beragama dalam melawan pandemi dengan kampanye menaati prokes menjadi kekuatan dan modal besar memenangkan perang melawan pandemi Covid-19," ujar Menteri Agama saat menghadiri kampanye lima juta masker oleh Aice Group, Kantor Staf Presiden (KSP) dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (4/3/2021).

Baca Juga : Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Menag Dapat Kabar Baik Terkait Pemberangkatan Jemaah Haji 2022

Menag mengatakan, di momen Paskah ini umat beragama makin menyadari bahwa pandemi Covid-19 adalah cobaan bagi umat manusia.

 

"Pandemi ini adalah ujian bagi seluruh umat beragama untuk bersama melawan pandemi dengan segala ikhtiar menghindarkan diri dari virus bagi diri sendiri dan orang lain," ucap Gus Menteri, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas.

Pada kesempatan sama, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengapresiasi gerakan pentahelix yang diiniasi GP Ansor dan Aice Group.

Baca Juga : Bela KSAD Dudung soal 'Tuhan Kita Bukan Orang Arab' Menag: Hal Itu Tak Perlu Diperdebatkan

Menurutnya, pembagian masker medis untuk masyarakat sebagai upaya menghindarkan risiko penularan virus Covid-19 adalah salam kasih dalam semangat Kristus di momen Paskah ini.

“Makna Paskah yang sejati adalah bagaimana kita dapat memperjuangkan, merawat dan menjaga kehidupan kita dalam damai. Komitmen menjagai kehidupan dari ancaman virus berbahaya ini adalah makna umat atas kebangkitan dan harapan kita saat ini. Apresiasi tinggi kami di Sulawesi Utara untuk misi kemanusiaan yang dijalankan GP Ansor, Aice Group dan KSP. Semoga pandemi segera usai dan makin damai dan sejahtera di bumi," kata Olly.

Senada dengan Menag Yaqut, Olly juga menilai sudah saatnya semua pimpinan dan umat beragama bergerak sinergis dalam mengedukasi dan mencontohkan masyarakat untuk selalu disiplin mengenakan masker dan menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga : Menag Ingin Afirmasi Syiah dan Ahmadiyah, Ini Kata PBNU

Menurutnya, gerakan pentahelix yang bermodalkan dukungan lima pilar masyarakat dari pemerintahan, sektor swasta, lingkungan akademik, media massa, serta tokoh dan organisasi masyarakat akar rumput akan membuat kesadaran masyarakat untuk menekan penularan di lingkungannya lebih mudah muncul.

Seperti diketahui, kick-off kegiatan yang membagikan 150 ribu masker kepada organisasi keagamaan, gereja, petugas kebersihan, petugas pemakaman, pelajar, mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan elemen masyarakat kelas bawah lainnya di Sulawesi Utara ini adalah bagian dari kampanye dan distribusi lima juta masker medis di 20 kota Indonesia. Kegiatan ini telah berlangsung sejak akhir tahun lalu hingga bulan April ini.

Manado menjadi kota terakhir yang disambangi misi kemanusiaan ini. Sebelumnya, GP Ansor, KSP dan produsen es krim Aice mendistribusikan lebih dari empat juta masker medis di Jakarta, Bogor, Cirebon, Bandung, Rembang, Semarang, Batang, Surabaya, Ambon, Palembang, Medan, Batam, Yogyakarta, Malang, Lumajang, Denpasar, Makassar, Lampung dan terakhir di Banjarmasin.

TAG