Selasa, 30 Maret 2021 17:03
Pendaki-pendaki di Everest | www.nepalvisitors.com
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Gletser di gunung Everest perlahan-lahan sudah mulai mencair, akibat pemanasan global. Hal ini menyebabkan banyak mayat pendaki yang mulanya terkubur di bawah lapisan salju, mendadak muncul ke permukaan.

 

"Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser mencair dengan cepat dan jasad yang terkubur selama bertahun-tahun kini muncul. Kami telah membawa turun jasad beberapa pendaki gunung yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir, tetapi yang lama terkubur sekarang keluar,” ujar mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, Ang Tshering Sherpa.

Membawa turun jasad pendaki Everest tidaklah mudah. Hukum Nepal mengharuskan adanya keterlibatan lembaga pemerintah untuk membawa turun jenazah pendaki dari Everest. Hal ini masih menjadi tantangan tersendiri dalam mengevakuasi jenazah. Ditambah kini banyak jasad yang mulai terekspos di area base camp.

Baca Juga : 100 Pendaki di Gunung Everest Positif Covid-19

Selain itu, medan di Everest terkenal sulit, terutama pada ketinggian 8.700 mdpl, ketinggian yang mendekati puncak. Mereka harus membawa tubuh yang beku dan beratnya menjadi dua kali lebih berat dari berat aslinya.

 

Biayanya juga cukup mahal yaitu sekitar 40.000 hingga 80.000 USD hanya untuk menurunkan mayat.

"Tubuh itu benar-benar beku dan beratnya 150 kg dan harus diturunkan dari tempat yang sulit di ketinggian itu,” ujar Ang.

Jasad-jasad ini banyak bermunculan di area base camp. Selama beberapa tahun terakhir, di Gletser Khumbu juga banyak ditemukan tangan dan kaki jenazah pendaki.

"Kami memperhatikan bahwa level es di dan sekitar base camp telah turun, dan itulah sebabnya mayat-mayat itu menjadi terbuka,” ujar salah seorang pejabat non-pemerintah di wilayah Everest.

Gunung Everest merupakan salah satu gunung yang paling diimpikan oleh banyak pendaki. Gunung yang menjadi salah satu puncak tertinggi dunia ini dikenal sebagai gunung yang sulit untuk ditaklukan. Medan yang sulit, serta cuaca ekstrim yang terjadi di Everest menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak sembarangan orang dapat mendakinya.

BERITA TERKAIT