Senin, 29 Maret 2021 14:32
Foto beredar yang diduga dua pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral. (Foto: Istimewa)
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Tim Densus 88 Mabes Polri bersama Tim Subden Jibom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel menggeledah rumah terduga pelaku bom bunuh diri depan Gereja Katedral di Jalan Tinumbu 1, Lorong 132 A, Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Senin (29/3/2021).

 

Teka-teki pelaku pun perlahan-lahan mulai terungkap. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut, pelaku bom bunuh diri terdiri atas seorang laki-laki dan perempuan.

Dari data yang diperoleh keduanya adalah pasangan suami istri (pasutri) yang baru menikah enam bulan. "Betul pelaku pasangan suami istri baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangan pers, Senin (29/3/2021).

Baca Juga : Bom Bunuh Diri di Pertemuan Partai Islam Pakistan, 44 Orang Tewas-Lebih dari 100 Luka-Luka

Pascabom bunuh diri beredar foto seorang laki-laki mengendarai sepeda motor matik berboncengan dengan seorang perempuan. Motor dengan nomor polisi DD 5984 MD tersebut tampak hancur.

 

Menurut Argo, identitas laki-laki diketahui L sementara yang wanita YSF pekerjaan swasta. "Penyelidikan masih terus dilakukan termasuk mengungkap pelakunya lainnya," beber Argo.

Pelaku merupakan bagian dari kelompok JAD yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina. "Pelaku berafiliasi dengan JAD," ujarnya.

Baca Juga : Kapolri Instruksikan Usut Tuntas Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar

Sementara itu, di lokasi penggeledahan, Babinsa Kecamatan Bontoala, Baharuddin, membenarkan terduga pelaku bom bunuh diri didepan Gereja Katedral adalah betul warganya.

"Pelaku L ini memang warga di sini, orang tuanya di sini dan dia lahir di sini, umurnya 25 tahun," ungkapnya.

Dia pun mengungkapkan sosok dan keseharian terduka pelaku L. Terduga pelaku L dikenal baik dan sabar.

Baca Juga : Korban Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar, 10 Orang Polisi dan 1 Warga Sipil

"Perlakuannya baik dia sabar dalam aktivitas sehari-hari tidak ada masalah," ujarnya.

Soal sosok perempuan yang disebut sebagai istri dari L, Ketua RT 3, RW 1, Kelurahan Bunga Ejaya, Ismail, menyatakan bahwa pada saat pindah ke tempat tinggal yang kini digeledah, L tidak melapor.

"Dia baru tiga bulan di situ, dia tidak melapor saat masuk, kesehariannya itu kurang bergaul dan tidak ada aktivitas yang mencurigakan" kata Ismail.

Baca Juga : ISIS Klaim Bertanggung Jawab Bom Bunuh Diri Jelang Jumatan di Masjid Pakistan

Ismail juga tidak mengetahui nama istri dari L. "Tidak tahu nama istrinya, tapi kalau pernikahannya sudah berjalan kurang lebih satu tahun," akunya.

Salah seorang tetangga lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya mengaku L bersama perempuan yang disebut sebagai istrinya jarang bergaul dengan warga sekitar. "Kalau istrinya saya tidak tahu siapa namanya karena jarang bergaul para para dia tongji," katanya.

Penulis : Usman Pala