Rabu, 24 Maret 2021 15:18
Editor : Redaksi

LUWU UTARA - Pemulihan ekonomi, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana menjadi tema utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) rencana kerja pemerintah daerah Kabupaten Luwu Utara tahun anggaran 2022.

 

Selain karena pandemi covid-19 yang memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, pada 13 Juli 2020 yang lalu Luwu Utara dilanda banjir bandang. Ribuan rumah, ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan terdampak. Begitupun dengan infrastruktur jalan dan jembatan, hal itu juga banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Di musrenbang tingkat kabupaten, sedikitnya ada 1.483 usulan yang masuk, baik itu datangnya dari masyarakat juga hasil reses para anggota DPRD Luwu Utara. Dari 1.483 usulan itu, 58 persen ditujukan pada sektor infrastruktur.

Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara HUT RI Ke-79, Bupati Liuwu Utara: Ini Tahun Terakhir Saya Memimpin Upacara Bendera

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyampaikan, musrenbang ini sejatinya untuk merumuskan sekaligus menyepakati rancangan perencanaan pembangunan tahun anggaran 2022 yang akan datang, melalui program-program prioritas Pemda Luwu Utara dalam rangka mewujudkan visi misi Luwu Utara yaitu Luwu Utara Maju Mandiri dan Harmonis.

 

"Secara bersama merumuskan, sekaligus menyepakati rancangan perencanaan pembangunan tahun anggaran 2022 yang akan datang, melalui program-program prioritas pemda Luwu Utara dalam rangka mewujudkan visi misi Luwu Utara yaitu Luwu Utara maju, mandiri dan harmonis," kata Indah dalam sambutanya saat membuka Musrenbang di Aula Laga Ligo. Rabu (24/03/2021)

Visi misi Luwu Utara yaitu Luwu Utara maju, mandiri dan harmonis lanjut bupati perempuan pertama di Sulsel itu dijabarkan dalam lima misi, pertama memperkuat tata kelola pemerintahan yang efektif profesional dan akuntabel, kedua mewujudkan pelayana dasar berkeadilan sosial, ekonomi yang produktif dan berdaya saing.

Baca Juga : Bupati Luwu Utara Letakkan Batu Pertama Pembangunan DAK Fisik Pendidikan

"Memperkuat konektifitas infrastruktur, meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan ketahanan bencana, dan kelima meningkatkan ketahanan sosial budaya berbasis kearifan lokal," urai bupati Luwu Utara dua periode itu.

Dampak bencana banjir bandang yang melanda Luwu Utara beberapa waktu lalu untuk sektor pertanian lahan swah seluas 1.633 hektar, lahan kebun Jagung 686 hektar, Kakao 1.130 hektar, Sawit 161 hektar, Jeruk siam 74 hektar, tersebar di 22 desa dab 9 kecamatan.

"Infastruktur ada 52 kilo meter jalan yang terdampak, drainase 43.803 meter, dan jembatan 21 unit (6 beton dan 15 jembatan gantung.red). Olehnya itu dalam penyusunan musrembang pemda tahun anggaran 2022, pemerintah kabupaten mengngkat tema pemulihan ekonomi serta rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana," ungkap Indah.

Baca Juga : Feri Fadri Asal Bone Raih Podium I Masamba Run

"Dengan harapan ekonomi dan infrastruktur dapat dipulihkan kembali, agar dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Luwu Utara," sambung ibu dua anak itu.

Indah berharap, penyusunan RKPD tahun 2022 ini disusun secara baik dan cermat, dengan memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan kondisi daerah yang disinkronkan dan diselaraskan dengan prioritas pembangunan provinsi Sulsel, serta prioritas pembangunan nasional dan SDGs atau Sustainabel Develpmenr GOAL's yang menjadi tujun utama pembangunan nasional, dengan memperharikan kebijakan pemerintah yang menjadi prioritas utama tahun 2022.

"Saran yang menjadi target kita adalah, pertumbuhan ekonomi diproyeksikan tumbuh 4,98 sampai 6.64 persen. Penurunan angka kemiskinan menjadi 12,79 persen, dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 2,94 persen," pungkasnya.

Baca Juga : Diikuti 2000 Peserta, Masamba Run Sukses Digelar

"Semoga saran dan target yang ingin dicapai melalui program pembangunan tahun anggaran 2022 yang akan datang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan penyerapan tenaga kerja, pengurangan angka kemiskinan dan kesenjangan sosial serta peningkatan pada indeks pembangunan manusia," tutup Indah Putri Indriani.