RAKYATKU.COM,MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto melakukan virtual Zoom meeting persahabatan dengan Menteri Luar Negeri Singapura, Dr Mohammad Maliki bin Oesman, Rabu (17/3/2021).
Virtual zoom ini membahas beberapa point penting yakni tentang penanganan Covid-19, smart city dan pembuatan jalur pelayaran dari Makassar ke Singapura.
Khusus penanganan Covid-19, Danny memaparkan program andalannya Makassar Recover di hadapan Menlu Singapura.
Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua
Katanya, Makassar Recover ini merupakan program yang diimplementasikan dalam tiga sub program. Pertama yakni penguatan imunitas, kedua adaptasi sosial dan yang ketiga pemulihan ekonomi.
Danny menjelaskan dari tiga sub program itu, masing-masing memiliki tahapannya dengan metode yang sudah diatur. Menurutnya, ada 11 metode untuk program penguatan imunitas, sembilan metode untuk adaptasi sosial dan enam metode untuk pemulihan ekonomi.
"Khusus penekanan laju Covid-19, kami membuat Festival Smart Vaksinasi yang akan dilakukan besok (Kamis) dan akan dihadiri Presiden RI, Joko Widodo. Tentunya, festival ini sudah kami atur agar tidak menyebabkan kerumunan dan sesuai protokol kesehatan," ucap Danny.
Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep
Menlu pun sangat mengapresiasi. "Wah Pak Wali keren, pemikirannya beda dari yang lain. Festival vaksin ini semoga sukses dan berjalan lancar," imbuhnya.
Selain itu, yang tak kalah penting yakni rencana membuat jalur pelayaran dari Makassar ke Singapura. Ini sebagai bentuk adanya ikatan budaya sesama tanah melayu Bugis-Makassar dengan Singapura.
"Jadi kami sementara membuat perahu pinisinya kami minta dipajang di Singapura sebagai tanda persahabatan erat. Tapi kita juga minta sekalian dibuatkan jalur pelayaran. Semoga tahun depan bisa terealisasi. Sebelumnya, Kami harus lapor dulu ke Menteri Perhubungan," bebernya.
Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo
Pembuatan perahu pinisi ini, kata Danny, tidak memakai uang negara.
Sebelumnya, Danny juga melakukan Zoom meeting dengan pihak Kanada terkait kebijakan teknologi persampahan.