Senin, 15 Maret 2021 08:04
Foto: World Today News.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Pasukan keamanan di myanmar">Myanmar menewaskan sedikitnya 39 orang, Ahad (14/3/2021). Menurut sejumlah laporan, 22 di antaranya tewas di pinggiran Yangon, kota utama di negara itu.

 

Ahad menjadi hari paling berdarah dalam protes-protes menentang junta yang merebut kekuasaan lewat myanmar">kudeta 1 Februari.

Menurut kantor berita Reuters, mengutip kelompok advokasi Asosiasi Bantuan bagi Tahanan Politik (AAPP), pasukan keamanan menembaki para demonstran di Hlaingthaya, yang banyak ditempati pabrik-pabrik milik Tiongkok. Tiongkok dianggap dan mendukung junta Myanmar.

Baca Juga : SEA Games 2023: Timnas Indonesia U-22 Hajar Myanmar 5-0 di Laga Kedua

Pihak berwenang telah memberlakukan darurat militer di Hlaingthaya.

 

Mengutip TV militer, Myawadday, Reuters melaporkan pasukan keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan sebuah pabrik pupuk dibakar dan sekitar 2.000 orang menghalang-halangi truk pemadam kebakaran. Kepulan asap hitam membubung di wilayah itu.

Seorang juru bicara junta belum menjawab permintaan untuk berkomentar.

Baca Juga : Curi Kotak Amal Masjid, Pasukan Junta Myanmar Juga Tembak 2 Warga Sipil

AAPP mengatakan 16 demonstran lainnya dan seorang polisi tewas di kota-kota lain.

Hari paling berdarah sebelumnya adalah 3 Maret, ketika 38 kematian dilaporkan di seluruh Myanmar.

Protes-protes memasuki minggu ketujuh setelah militer menahan pemimpin de fakto Aung Sung Suu Kyi dan merebut kekuasaan.

Baca Juga : Peringatan Keras Militer Myanmar: Demonstran Akan Ditembak di Kepala

Kata AAPP, sejak itu, pasukan keamanan telah menewaskan 126 orang. Pasukan keamanan juga menahan lebih dari 2.150 hingga Sabtu (13/3/2021). Sejauh ini baru 300 orang yang dibebaskan.

Sumber: VOA Indonesia