Sabtu, 06 Maret 2021 23:56
SVP PSO Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri, menjelaskan rincian stok pupuk untuk Sulsel.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Menjawab kebutuhan petani di Provinsi Sulawesi Selatan, pupuk-indonesia">PT Pupuk Indonesia (Persero) memperkuat stok pupuk bersubsidi sebanyak 108.592 ton di gudang-gudang lini III di Sulsel, melebihi ketentuan stok minimal pemerintah sebanyak 25.910 ton.

 

Hal ini sebagai bentuk komitmen pupuk Indonesia" href="https://rakyatku.com/tag/pupuk-indonesia">Pupuk Indonesia untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasi yang ditentukan pemerintah demi menjaga ketahanan pangan.

"Stok pupuk yang telah kami siapkan di Sulawesi Selatan sudah melebihi empat kali lipat dari ketentuan pemerintah. Selanjutnya stok pupuk bersubsidi akan kami salurkan sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam Permentan Nomor 49 Tahun 2020," ujar SVP PSO Wilayah 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Yusri, di Kota Makassar, Sabtu (6/3/2021).

Baca Juga : Gebyar Diskon Pupuk 2024, Pupuk Kaltim Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi dan Non Subsidi

Adapun rincian dari stok tersebut, kata Yusri, adalah 54.458 ton pupuk urea, 24.835 ton pupuk NPK, 9.417 ton pupuk SP-36, 14.205 ton pupuk ZA, serta 5.678 ton pupuk organik.

 

"Sesuai peraturan juga, pupuk bersubsidi dapat diperoleh petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK, tergabung dalam kelompok tani serta memiliki Kartu Tani. Bagi petani yang belum memiliki Kartu Tani dapat dilayani secara manual di kios-kios resmi Pupuk Indonesia," tambah Yusri.

Yusri juga menyebut pupuk Indonesia" href="https://rakyatku.com/tag/pupuk-indonesia">Pupuk Indonesia mempersiapkan stok pupuk nonsubsidi di Sulsel sejumlah 9.156 ton di lini II dan lini III per 3 Maret 2021. Stok pupuk nonsubsidi di Sulsel terdiri atas 986 ton pupuk urea, 8.169 ton pupuk NPK, serta 1 ton pupuk SP 36.

Baca Juga : Pupuk Indonesia Dukung Sulsel Menuju Swasembada Pangan 2024. Mentan: Manfaatkan Lahan Rawa

"Pupuk nonsubsidi dapat digunakan oleh petani yang namanya belum terdaftar dalam e-RDKK, dan juga bagi petani yang kebutuhannya belum tercukupi," jelasnya.

Pupuk nonsubsidi, kata Yusri, memberikan pilihan lebih banyak bagi petani dan memungkinkan petani untuk melakukan penanaman secara spesifik sesuai dengan kebutuhan sehingga mampu meningkatkan produktivitas tanaman.

pupuk Indonesia" href="https://rakyatku.com/tag/pupuk-indonesia">Pupuk Indonesia pun telah meluncurkan sejumlah program seperti Customer Centric Model (CCM) serta program pendampingan pertanian Agro-Solution untuk memperkenalkan produk pupuk non-subsidi.

Baca Juga : Aplikasi Rekan Mudahkan Petani Tebus Pupuk di Kios

Program Agro-Solution sendiri bertujuan untuk meningkatkan daya beli serta kesejahteraan petani, melalui pemberian akses modal usaha, penyediaan pupuk berkualitas, asuransi gagal panen, serta jaminan pembeli atau offtaker.

"Program ini dijalankan oleh lima anak perusahaan produsen pupuk dengan PT Pupuk Kaltim sebagai anak perusahaan penyelenggara Agro-Solution di Sulawesi Selatan," katanya.

Di Sulsel sendiri, Pupuk Kaltim telah melaksanakan program Agro Solution di Kabupaten Jeneponto 41.5 hektare, Bone 43 hektare, dan Sidrap 120 hektare dengan penanaman pada akhir Desember 2020 sehingga hasilnya nanti bisa dibuktikan pada saat panen di akhir Maret 2021.

Baca Juga : Sempurnakan Kebijakan Tata Kelola Pupuk, Pupuk Indonesia Transformasi Digital

"Semoga dengan program Agro-Solution ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan," sebutnya.

 

Penulis : Syukur