RAKYATKU.COM -- Ini adalah jenis kesempatan yang datang hanya sekali. Seorang miliarder Jepang membuka ekspedisi bulan pribadi kepada delapan orang dari seluruh dunia.
Yusaku Maezawa, taipan mode online, diumumkan pada 2018 sebagai orang pertama yang memesan tempat di pesawat luar angkasa bulan yang sedang dikembangkan oleh SpaceX.
Maezawa, yang membayar biaya perjalanan yang diperkirakan akan diluncurkan sekitar tahun 2023. Awalnya dia berencana mengundang enam hingga delapan seniman untuk bergabung dengannya dalam perjalanan tersebut.
Baca Juga : Keren, Astronot Bakal Bisa Nonton Netflix dan Chattingan WhatsApp di Bulan
Namun pada Rabu, dalam sebuah video yang diposting di akun Twitter-nya, ia mengungkapkan proses lamaran yang lebih luas.
“Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan saya dalam misi ini. Delapan dari Anda dari seluruh dunia,” katanya.
“Saya sudah membeli semua kursi. Jadi ini akan menjadi perjalanan pribadi,” tambahnya seperti dikutip dari laman resmi Maezawa.
Maezawa mengatakan rencana awalnya untuk mengundang seniman telah "berevolusi" karena ia percaya bahwa "setiap orang yang melakukan sesuatu yang kreatif bisa disebut seniman."
Pengusaha Jepang tersebut mengatakan pelamar hanya perlu memenuhi dua kriteria: siap untuk "mendorong amplop" secara kreatif, dan bersedia membantu anggota kru lainnya melakukan hal yang sama.
Secara keseluruhan, dia mengatakan sekitar 10 hingga 12 orang akan naik dalam perjalanan tersebut, yang diperkirakan akan mengelilingi bulan sebelum kembali ke bumi.
Jadwal aplikasi untuk tempat-tempat dalam perjalanan tersebut meminta calon pelancong luar angkasa untuk melakukan pra-registrasi sebelum 14 Maret. Penyaringan awal dilakukan pada 21 Maret.
Tidak ada tenggat waktu yang diberikan untuk tahap selanjutnya. Pemeriksaan kesehatan dijadwalkan akhir Mei 2021.
Maezawa dan kelompok astronotnya yang ceria akan menjadi penjelajah bulan pertama sejak misi Apollo AS terakhir pada tahun 1972. Itu jika SpaceX dapat melakukan perjalanan tersebut.
Bulan lalu, prototipe Starship-nya jatuh dalam bola api saat mencoba mendarat tegak setelah uji terbang, kecelakaan kedua, setelah prototipe terakhir Starship mengalami nasib serupa pada Desember.
Perusahaan berharap sistem roket 394 kaki yang dapat digunakan kembali suatu hari akan membawa awak dan kargo ke Bulan, Mars, dan sekitarnya.