Senin, 01 Maret 2021 09:48
Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Sabtu pagi, 27 Februari 2021. Andi Sudirman Sulaiman sedang ngopi saat kabar buruk itu datang.

 

Dia hendak menyeruput kopi favoritnya. Gelas belum sampai menyentuh bibirnya tiba-tiba dapat kabar. Gubernur Nurdin Abdullah ditangkap KPK.

"Saya langsung gemetaran. Kopi yang saya pegang tumpah," cerita Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di rumah dinasnya, Minggu sore (28/2/2021).

Baca Juga : Sempat Turun Hujan, Masyarakat Tetap Antusias Hadiri Kampanye Andi Sudirman di Bulukumba

Andi Sudirman sedang di luar kota saat Nurdin Abdullah dijemput tim KPK di rumah dinasnya. Nurdin saat itu baru saja merebahkan badannya dalam kamar pada sekitar pukul 01.00 wita itu.

 

Setelah Nurdin Abdullah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, Andi Sudirman Sulaiman ditunjuk menjadi pelaksana tugas gubernur Sulsel.

Dia mengaku sangat syok mendengar berita penangkapan tersebut. Apalagi, kata dia, hubungannya bersama Nurdin Abdullah sudah seperti kakak dan adik.

Baca Juga : Tokoh Literasi Sebut Smart School Andi Sudirman Sulaiman Majukan Pendidikan Sulsel

"Saya secara pribadi sangat syok mendengar berita-berita pertama awal saja. Saya rasanya bagaimana ya? Saya sama pak gubernur itu sudah kayak kakak adik. Jalan sama dan sebagainya," ujarnya dengan nada lirih di rumah jabatan wakil gubenur Sulsel, Minggu sore (28/2/2021).

Dia mengatakan, musibah yang menimpa gubernur Sulawesi Selatan, mungkin sudah takdir. Menurutnya, setiap orang memiliki human error.

"Ketika ada pemberitaan begitu dan saya berpikir ya mungkin sudah takdir dan semua orang bisa kena. Semua orang punya aib dan semua orang bisa terjadi human error," ujarnya.

Baca Juga : Fatmawati Rusdi Tegaskan Komitmen Andalan Hati Kolaborasi Dengan Pemuda Demi Kemajuan Sulsel

Walaupun prihatin dengan kejadian yang menimpa gubernur Sulawesi Selatan tersebut, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya menghargai proses-proses hukum.

"Tapi dengan terjadi begini, kita harus menghargai proses-proses hukum yang terjadi dan tentu itu adalah diluar kendali kami. Tentu kami harus menghormati itu," ujarnya.

"Saya atas nama pribadi, pemerintah, dan juga masyarakat Sulawesi Selatan, mendoakan kepada beliau yang terbaik dan tentu diberikan ketabahan, kekuatan kepada seluruh keluarga menghadapi ujian ini," tutupnya.

Penulis : Yuniastika Datu