Sabtu, 20 Februari 2021 08:52
Mohammad Ramdhan Pomanto
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Penjabat Wali Kota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin kena tegur. Diam-diam, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) memantau pelaksanaan lelang jabatan yang digelar Pemkot.

 

Ternyata teguran itu datang sebelum pertemuan Rudy dengan Mohammad Ramdhan Pomanto, Senin (15/2/2021). Surat teguran KASN itu tertanggal 10 Februari 2021. Artinya, lima hari sebelum pertemuan.

Dalam salinan surat yang diperoleh Rakyatku.com, KASN melalui wakil ketua telah bersurat kepada Pemkot Makassar pada 3 Februari 2021. Isinya berupa rekomendasi terhadap rencana seleksi terbuka JPT Pratama.

Baca Juga : Calon Wakil Gubernur Sulsel, Azhar Arsyad Berikan Masukan ke KPU untuk Debat Kedua

Pada angka 7 surat tersebut, KASN meminta Pemkot Makassar agar berkoordinasi dengan wali kota terpilih hasil Pilkada 2020. Dalam kapasitas sebagai calon pejabat pembina kepegawaian.

 

Koordinasi yang dimaksud meliputi perencanaan pelaksanaan seleksi terbuka atau dikenal dengan lelang jabatan hingga penyampaikan hasil seleksi.

KASN meminta agar hasil koordinasi dengan wali kota terpilih dituangkan dalam bentuk kesepakatan tertulis. Lalu, dikirim ke KASN.

Baca Juga : Pasca Debat, Cawagub 01 Sulsel Akan Kampanye Terbatas di Pangkep

Ternyata KASN menerima laporan bahwa proses lelang terbuka tersebut sudah dimulai sebelum melakukan koordinasi dengan wali kota terpilih.

Pertemuan Pj Wali Kota Makassar Prof Rudy Djamaluddin dengan Danny Pomanto, Senin (15/2/2021). (FOTO: HUMAS PEMKOT MAKASSAR)

Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan Posko Pemenangan DIA di Kabupaten Wajo

Sudah begitu, proses seleksi dilakukan secara terburu-buru. Buktinya, pendaftaran dan penerimaan berkas hanya dibuka satu hari kerja, antara 6-8 Februari 2021.

Padahal, berdasarkan surat edaran Menteri PAN-RB Nomor 52 Tahun 2020, pengumuman pendaftaran lelang jabatan di tengah pandemi Covid-19 dilakukan selama lima hari kerja.

Jika dalam lima hari itu belum diperoleh jumlah pelamar minimal tiga orang, maka diperpanjang tiga hari kerja. (Selengkapnya bisa dilihat dalam surat yang terlampir dalam berita ini)

Baca Juga : Debat Pilgub Sulsel Akan Dilaksanakan 2 Kali di Makassar

KASN menganggap rekomendasi yang diberikan sebelumnya tidak dijalankan. Makanya, KASN meminta penjabat wali kota Makassar untuk menghentikan atau membatalkan lelang jabatan tersebut.

Namun, pada bagian akhir suratnya, KASN tetap memberi kesempatan untuk dilanjutkan. Syaratnya dua. Pertama, Pemkot segera berkoordinasi dengan wali kota terpilih yang hasilnya dikirim ke KASN.

Kedua, proses pelaksanaan seleksi dikembalikan sesuai ketentuan yang ada. Kedua syarat tersebut telah disepakati Prof Rudy dan Danny Pomanto dalam pertemuannya Senin (15/2/2021).

Baca Juga : 21 Unit Ambulance Hyundai Stargazer, Siap Membantu Masyarakat kota Makassar

Danny Pomanto sendiri setuju proses lelang jabatan dilanjutkan. Itu disampaikan Danny saat wawancara khusus dengan Direktur Utama Rakyatku.com, Subhan Yusuf, Kamis (18/2/2021).

"Kalau lelang jabatan ini bukan barang baru bagi saya. Artinya saya sangat mengerti barang-barang ini. Jadi mau dibolak balik apa semua, mau dibilang pusat ataupun daerah apa semua, saya sangat mengerti barang-barang ini," kata Danny.

"Jadi saya mengajak Pak Pj untuk mencoba (mencari) jalan keluar. Semangatnya adalah sipakalebbi, sipakatau, sipakainga'. Saya mengingatkan teman-teman di Pemkot hari ini, janganlah lelang ini jadi bahagian mencacatkan sejarah, karena masyarakat makassar itu cerdas," lanjutnya.

"Kalau ada hal yang tidak normal, orang curiga dalam tanda kutip. Makanya saya minta normalkan saja ini barang. Pengumuman yang satu hari, jadikan kembali lima hari. proses itu kira-kira sampai dua bulan lah baru bisa selesai. Normalkan saja," sambung pria berlatar belakang arsitek ini.

Danny juga meminta agar semua pihak menjunjung filosofi Bugis-Makassar, sipakatau dan sipakalebbi. Harus saling menjaga kehormatan.

"Saya hormat kepada Pak Pj yang sudah berinisiasi membuat lelang jabatan. Silakan dilanjutkan lelang jabatan itu karena itu sudah menjadi kebijakan. Tapi, supaya ini sinambung atau berkelanjutan, maka saya bilang karena saya yang mau pake, biarkan lah saya memilih. Seperti itu. Bukan melantik ya. Saya yang memilih. Sehingga saya kira itu dalam bahasa China-nya cincai, sama-sama senang. Itulah hebatnya sipakatau, hebatnya sipakalebbi, hebatnya sipakainga," urai Danny Pomanto.

 

BERITA TERKAIT