RAKYATKU.COM -- Apa jadinya jika bupati tidak aman? Masyarakat lebih-lebih. Itu kenyataan di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Sejak awal 2021, Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni belum pernah berkantor. Ancaman dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terus menghantui.
Natalis Tabuni mengaku, dia dan jajarannya khawatir dengan kondisi keamanan di Distrik Sugapa. Dia sempat menemani Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya pada akhir 2020.
Baca Juga : KKB Bunuh Dua Tukang Ojek di Pegunungan Bintang
Saat itu, rombongan mereka ditembaki KKB. Aparatur sipil negara (ASN) di Pemkab Intan Jaya juga merasa tidak nyaman saat berada di Distrik Sugapa. Para ASN kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan.
"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman. (KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," jelas Natalis seperti dikutip dari Kompas.com.
Natalis menjelaskan, KKB tanpa ragu melakukan tindak kekerasan kepada warga yang menolak memberikan bantuan.
Baca Juga : Korban Penembakan KKB Papua Difasilitasi ke Makassar Oleh Gubernur Sulsel
"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat. Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," lanjutnya.
Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengakui, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tak kondusif.
Paulus mengaku telah bertemu dengan Natalis di Jayapura beberapa waktu lalu. Dalam pertemuan itu, Natalis mengaku merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa.
Baca Juga : Melawan Saat Dilakukan Penangkapan, Pimpinan KKB Ditembak Mati
Aparat keamanan akan berusaha sekuat tenaga membuat situasi keamanan di Intan Jaya kembali kondusif. Namun, dia berharap pemerintah daerah mendukung upaya TNI-Polri dalam mewujudkan rencana tersebut.
"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.