RAKYATKU.COM -- Anggota Komisi IV DPR RI Abdullah Tuasikal memberikan dukungan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengoptimalkan program-program dalam mencapai target produksi pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Abdullah mengungkapkan Kementan telah berhasil memberikan kontribusi positif dalam perekonomian nasional, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Kami menyesalkan adanya pemotongan anggaran belanja di Kementerian Pertanian, kami memandang sektor pertanian patut memperoleh perhatian karena terbukti kemampuan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatnya nilai ekspor pertanian pada tahun 2020," ungkap Abdullah saat rapat kerja (Raker) Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian dan sejumlah pejabat Kementerian Pertanian di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Senin (8/2/2021).
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis produk domestik bruto (PDB) pertanian TW IV 2020 tumbuh 2,59 persen. Begitu pula selama satu tahun terakhir PDB pertanian juga tumbuh positif 1,75 persen di tengah terjadinya kontraksi ekonomi Indonesia tahun 2020 yang mencapai 2,07 persen.
Sementara nilai ekspor kumulatif selama Januari-Desember 2020 mencapai Rp451,8 triliun atau meningkat 15,79 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp390,2 triliun. Pada masa pandemi Covid-19, ternyata bekerja di sektor pertanian menjadi pilihan utama masyarakat. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga kerja sektor pertanian meningkat 2,23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Selain itu kita juga patut mengapresiasi terhadap kinerja Kementan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga terus mengalami perbaikan," ungkap Abdullah.
Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan
Berdasarkan data terbaru BPS memperlihatkan NTP pada bulan Januari 2021 mencapai 103,26 atau naik 0,01 persen jika dibanding NTP pada bulan sebelumnya. Penyesuaian strategi, program dan kegiatan di tengah pandemi Covid-19 yang telah dilakukan ternyata memberikan dampak pada pertumbuhan PDB sektor pertanian.
Dalam Raker tersebut Abdullah juga mengungkapkan bahwa dalam refocusing dan realokasi anggaran diharapkan Kementan mengutamakan kegiatan yang dapat memberikan dampak positif pada pemulihan ekonomi nasional dan dapat memberikan prioritas program padat karya dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Selanjutnya Abdullah memberikan beberapa masukan dan aspirasi terhadap Kementan, antara lain:
Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel
1). Mengapresiasi upaya Kementan dalam meminimalkan penghematan pada program pekarangan pangn lestari (PP2L) dalam mencapai target sesuai dengan Renstra, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan agenda SOS,
2). Mengapresiasi penambahan anggaran pengembangan kedelai dan mengharapkan Kementan memberikan dukungan terhadap varietas unggul serta paket saprodi yang lengkap sehingga mampu meningkatkan produktivitas kedelai nasional,
3). Untuk meningkatkan komoditas buah dan florikultura berbasis kawasan agar memaksimalkan pelibatan pengembangannya diperluas tidak hanya pada daerah eksisting saja,
Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel
4). Diharapkan Kementan mengoptimalkan produksi wajib tanam kepada perusahaan importir bawang putih dan menyiapkan sistem informasi sehingga memudahkan melakukan monitoring dan evaluasi realisasi wajib tanam tersebut.
5). Kami meminta agar program pengentasan daerah rentan rawan pangan diberikan prioritas seperti di Provinsi Papua,
6). Mengapresiasi penambahan unit alsintan pasca panen pada Ditjen Tanaman Pangan dibandingkan saat yang disusulkan pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya.
Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu
Sementara itu Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam Raker bersama Komisi IV DPR RI mengungkapkan bahwa dalam rangka merespon tantangan pembangunan nasional serta mengimplementasikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021, Mentan, Syahrul menjabarkan 5 (lima) program sebagai kelanjutan pembangunan pertanian tahun sebelumnya, meliputi:
(1) Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas;
(2) Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri;
(3) Program Pendidikan dan Pelatihan Vokasi;
(4) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; dan
(5) Program Dukungan Manajemen.
"Pelaksanaan lima program pembangunan pertanian pada tahun 2021 ini telah mendapatkan dukungan pendanaan melalui APBN. Pada awalnya dari pagu Rp21,84 Triliun, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021, Kementerian Pertanian diharuskan melakukan penghematan belanja APBN tahun 2021 sebesar Rp6,33 Triliun, sehingga total berubah menjadi Rp15,51 triliun," papar Mentan.