RAKYATKU.COM – Dampak pandemi Covid-19 memukul kondisi perekonomian. Dapat dilihat dari penurunan pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut.
Namun demikian, Kementerian Pertanian memastikan agar masyarakat mendapat akses pangan yang memadai di tengah situasi pembatasan sosial dan fisik. Salah satunya melalui optimalisasi Pasar Mitra Tani (PMT) yang ada di seluruh Indonesia.
Sepanjang tahun 2020, omzet yang diperoleh PMT mencapai Rp66,6 miliar dengan total volume bahan pangan yang dijual lebih dari 45 ton.
Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam
“Volume tersebut merupakan pasokan dari gapoktan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) yang selama ini bermitra dengan Pasar Mitra Tani,” ujar Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Risfaheri, Kamis (1/2/2021).
Dia juga mengatakan bahwa pasokan langsung dari gapoktan tersebut memotong rantai pasok sehingga harga jual menjadi lebih murah.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi, keberadaan PMT bukan untuk menyaingi pasar yang ada, melainkan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan agar produsen mendapat kepastian pasar, dan konsumen memperoleh bahan pangan dengan harga yang terjangkau.
Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan
“Di masa pandemi ini, kemudahan mendapat bahan pangan menjadi sangat penting bagi masyarakat. PMT ini hadir untuk mendapatkan bahan pangan yang terjangkau dan berkualitas,” kata Agung.
Penjualan di PMT, lanjut Agung, dilakukan dengan dua cara yaitu penjualan langsung di PMT dan penjualan online.
“Pandemi ini kan masyarakat jadi terbatas. Nah kita juga telah fasilitasi masyarakat mendapat kemudahan berbelanja dengan pemesanan online,” ujar Agung.
Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel
Dia menyebut, PMT telah bekerja sama dengan jasa pelayanan daring seperti Gofood, Grabfood, dan lainnya. Tidak hanya itu, BKP juga telah meluncurkan aplikasi belanja online PasTani pada 17 Desember 2020 lalu.
Dari total omzet penjualan PMT, penjualan bahan pangan secara online mencapai lebih dari Rp7 miliar atau sekitar 11 persen dari total omzet PMT tahun 2020.
Meski pandemi masih terus berlangsung, PMT akan terus meningkatkan layanan agar masyarakat mendapat akses pangan yang terjangkau dan berkualitas.
Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel
Ke depannya market place PasTani akan menghubungkan seluruh Pasar Mitra Tani, gabungan kelompok tani (gapoktan), serta perusahaan penyedia pangan terhubung dengan masyarakat dalam sistem belanja online.
Upaya yang dilakukan BKP ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar akses pangan bagi masyarakat semakin mudah sehingga kebutuhan pangan bagi seluruh masyarakat dapat terpenuhi.