Sabtu, 30 Januari 2021 14:05
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,PAREPARE - Sebuah video berisi curhatan pemuda yang mengaku mahasiswa IAIN Parepare, Sulawesi Selatan viral di media sosial.

 

Dalam video tersebut, pria itu mengaku bernama Restu Chandra. Mahasiswa semeseter V program studi Perbankan Syariah IAIN PArepare.

Dia mengenakan jas almamater berwarna biru tua. Bertuliskan IAIN Parepare.

Baca Juga : IM3 Gelar Konser Collabonation Tout di Kota Parepare. Hibur 8500an Pengunjung

"Terkait salah satu mata kuliah yang saya ampuh, pada semester kali ini yakni Manajemen Aset dan Lialibitas 3 SKS. Saya diberi nilai C. Dugaan sementara karena saya tidak membeli buku dari beliau," kata Restu sembari memperlihatkan buku dengan judul yang sama yang diakui dipinjam dari temannya.

 

Persoalan ini, kata Restu, sudah dilaporkan ke dosen pembimbing akademik untuk diteruskan ke ketua program studi.

"Mungkin karena kesibukan beliau belum memberikan jawaban," terangnya.

Baca Juga : Kebakaran Terjadi di Perumahan Padat Penduduk Kota Parepare

Restu mengaku heran dengan nilai C tersebut. "Padahal awal perkuliahan untuk mata kuliah penunjang, saya selalu mengajukan pertanyaan saat diskusi. Saya tidak pernah tidak bertanya selama presentase. Bahkan ada dua pertanyaan yang saya jawab meskipun saat itu saya selaku audiens bukan pemateri. Saya satu-satunya nilai C. Ada teman saya tidak pernah bertanya nilainya A dan B. Pembedanya saya cuma tidak memiliki buku," katanya.

Restu juga mengungkap alasan kenapa dirinya tidak membeli buku tersebut dari sang dosen pengampuh.

"Saya ndak beli buku Bapak karena saya memang ndak ada Pak. Paradigmanya, seakan-akan membedakan yang punya buku dengan yang tidak. UKT (uang kuliah tunggal) saya semester ini saya dapat pemotongan dari pihak kampus. Kami ini mahasiswa Pak punya UKT, kiri kanan kerja, cari pembayaran UKT, beda sama Bapak yang sudah digaji sama negara," katanya.

Baca Juga : Perampok di Parepare Gasak Uang dan Puluhan Karton Rokok, Receiver CCTV Turut Dibawa Kabur

Restu pun juga menyinggung terkait dirinya yang dipersulit saat hendak melakukann presentasi.

"Pada saat saya presentasi, Bapak juga mempersulit saya. Saya tidak diikutkan presentasi karena dianggap tidak berkontribusi. Saya tidak ikut dalam pembuatan makalah karena saya tidak lengkap, tapi paling tidak, saya bisa berkontribusi ketika saya atau kelompok saya berkontibusi," katanya.

Restu menjelasakan kenapa dirinya sangat kecewa dengan pemberian nilai C sebagai nilai paling rendah selama dirinya mengeyam pendidikan di IAIN Parepare.

Baca Juga : Telkomsel Parepare Bantu Korban Banjir, Salurkan 125 Paket Sembako

"Kenapa saya bersikukuh mengubah nilai C saya menjadi nilai B karena ummi (ibu) saya pernah bilang ke saya kita itu orang gak punya. Kita bukan orang kaya. Jadi saya harap perbaiki pendidikanmu. Saya jawab ke beliau, saya berusaha semaksimal mungkin. Paling tidak membanggakan orang tua saya," kenangnya.

Di akhir ciutannya, Restu mengutip sebuah hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi.

"Untuk beliau dosen pengampuh saya, teringat salah satu hadis Pak. Rasululah bersabda, barangsiapa memberikan kemudaratan kepada seorang muslim, maka Allah subhanahu wata'ala memberikan kemudaratan baginya. Dan barangsiapa yang memberikan kesusahan kepada orang lain, maka Allah akan memberikan kesusahan baginya. Hadis riwayat Abu Daud dan Tirmidzi. Bapak itu S2. Pendidikan Bapak itu jauh. Kenapa pemberian nilai hanya dipandang dari buku," tutupnya.

Baca Juga : Dinilai Efek Stadion, Sepak Bola Porprov Parepare Kalahkan Makassar 2 -0 dengan 10 Pemain

Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra mengaku telah melihat video tersebut. Dia mengaku tengah mendalami kebenaran pengakuan pemuda yang mengaku mahsisswa IAIN Parepare tersebut.

"Masih perlu klarifikasi karena cuma dia yang mengatakan. Kami sementara mencari mata kuliah itu untuk mengecek kebenarannya. Apalagi videonya baru tersebar semalam. Kami masih belum membenarkan yang mana. Boleh jadi nilai yang bersangkutan memang rendah atau mungkin saja hal yang diungkapkannya benar," terangnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Penulis : Hasrul Nawir

BERITA TERKAIT