Senin, 25 Januari 2021 18:02
Produser Film 'De Toeng' Asmin Amin saat memaparkan alur cerita dalam film ini di depan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dan para pimpinan OPD di aula Kantor Bupati Jeneponto.
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Film 'De Toeng' yang mengangkat cerita mistis di bukit Toeng' di Kampung Tanetea, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto kini akan segera tayang di seluruh bioskop di Indonesia.

 

Hal tersebut diungkapkan Produser Film 'De Toeng', Asmin Amin saat memaparkan alur cerita dalam film ini di depan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dan para pimpinan OPD di aula Kantor Bupati Jeneponto, Senin (25/1/2021).

Mantan anggota DPR RI dari Fraksi FKS itu mengatakan, film De Toeng' ini akan segerah ditayangkan pada (11/2/2021), untuk itu, Asmin meminta dukungan pemerintah Kabupaten Jeneponto untuk kesuksesan film tersebut.

Setelah mendengar paparan dari Produser dan menonton Trailer De Toeng, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar langsung merespon dan mengucapkan selamat dan sukses.

 

"Atas nama pemerintah daerah dan pribadi sangat merespons baik film ini. Semoga sukses film ini untuk mengangkat budaya Jeneponto,"ujar Iksan.

Sementara Sekda Jeneponto, Syafruddin Nurdin mengajak seluruh ASN untuk menonton Film ini karena jangan sampai orang luar daerah lebih tahu tentang kisah dalam filim ini dibandingkan orang Jeneponto sendiri.

"Ayo nonton, jangan sampai diceritakan sama orang lain tentang film ini, karena dalam filim ini mengangkat budaya kita,"ujar Syafruddin Nurdin.

Ditempat yang sama, Produser Film 'De Toeng' Asmin Amin yang di wawancara oleh awak media mengatakan, pihaknya sengaja untuk bertemu dengan pemerintah daerah dalam rangka meminta dukungan jelang pemutaran film De Toeng'.

"Jadi kedatangan kami untuk mempromosikan film De Toeng', misteri ayunan nenek yang murni asal dari Jeneponto,"katanya.

Bahkan menurutnya, pemutaran film horor Sulawesi Selatan adalah rekor pertama yang mampu menembus 124 Bisokop di Seluruh Indonesia. "Ini rekor pertama,"katanya.

Menurutnya, Film ini di garap sejak 20 April 2018 lalu di Bukit Toeng' lahan milik mantan Wakil Bupati Jeneponto, Mulyadi Mustamu.

Sutradara dalam film ini yakni Bayu Pamungkas. Sedangkan artis nasional yang berakting dalam Film De Toeng ini, Kartika Waode, Sean Hasyim, Resyha Nafisa, dan Agung Iskandar. Bahkan yang ikut akting dalam film ini yakni Mulyadi Mustamu yang saat itu masih menjabat Wabup Jeneponto.

Lanjut kata Asmin, sebelum proses syuting, salah seorang perempuan asal Bantaeng yang memiliki kelebihan (Indigo), memanggil nenek Toeng dan tubuhnya pun dijadikan sebagai mederator. Saat itu juga, nenek Toeng' berbicara dan meminta beberapa syarat sebelum film ini digarap.

"Sang nenek ini meminta satu ekor kambing di potong untuk di makan bersama oleh tamu yang hadir, kemudian meminta agar digelar Barasanji dan shalat berjamaah, dan saat itu semua permintaanya kita penuhi dan proses syuting pun di mulai,"kata Asmin.

Sambungnya, Garis besar dalam cerita Film De Toeng ini berkisah tentang dokter muda yang ditugasi di daerah pelosok, kepala dusun menempatkannya di Villa Bukit Toeng.

Bahkan saat itu, setiap malam anaknya bangun tengah malam dan ngobrol sendiri di Villla Bukit Toeng. Ibunya bertanya ke sang anak, anaknya jawab ada “nenek” jadi ceritanya si anak mampu melihat sosok penampakan Nenek Toeng Royong.

Konon kabarnya pada zaman dahulu, seorang nenek yang memelihara cucunya. Cucu nenek itu setiap malam menangis.

Maka sang nenek tersebut mengayun cucunya itu atau dalam bahasa Makassar “A’toeng” agar cucunya tertidur. Bahkan, sarung yang dipakai mengayun cucunya sobek-sobek dimakan usia.

Cerita mistis itulah yang dilirik oleh salah satu sutradara film ternama di Jakarta, Bayu Pamungkas.

Penulis : Samsul Lallo

BERITA TERKAIT