Sabtu, 16 Januari 2021 19:19
Sumur tempat kejadian perkara.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Seorang warga di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, jatuh ke lubang sumur sedalam lima meter hingga meninggal dunia.

 

Kejadiannya pada Jumat (15/1/2021). Saat itu, warga setempat dibuat panik setelah mendengar kabar tersebut.

Kasubbag Humas Polres Jeneponto, AKP Syahrul, mengatakan anak yang jatuh ke dalam sumur itu bernama Fian (14), warga Kampung Borong unti, Desa Tombo-Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto.

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

"Awalnya, Fian hendak ke sawah untuk bertani. Itu aktivitasnya sehari hari. Karena sumur berdekatan dengan sawahnya, dia pun singgah di sumur dengan berniat menggunakan air untuk bersih-bersih. Kemungkinan terpeleset dan jatuh ke dalam," terang Syahrul, Sabtu (16/1/2021).

 

Mantan Kapolsek Tamalatea itu menjelaskan, salah seorang warga yang Daeng Bori yang kebetulan lewat di sekitar tempat itu, mendengar suara dari dalam sumur dan melihatnya. Ternyata ada orang.

"Posisi kepalanya di bawah, akhirnya menghubungi warga lainnya untuk melakukan evakuasi. Kondisi sumur yang kecil dan dalam menyulitkan warga yang hendak menolong," ujarnya

Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung

Warga tidak kehabisan akal untuk menolong korban. Warga menguras air sumur dengan pompa dan memastikan kondisi sumur aman bagi warga yang hendak turun untuk melakukan evakuasi.

"Korban diduga mempunyai riwayat penyakit ayan. Tidak dapat tertolong dan meninggal dunia di tempat kejadian. Biasa juga disebut penyakit epilepsi yang diderita korban kemungkinan kambuh," katanya.

Kapolsek Bangkala, Ipru Bahtiar, bersama personel Babinkamtibmas mendatangi tempat kejadian, untuk melakukan oleh TKP. Orang tua dan keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.

Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit

"Setelah dilakukan koordinasi dengan pihak orang tua korban dan keluarga besarnya, menolak untuk dilakukan otopsi dan mengikhlaskan kematian korban. Jenazahnya sudah dimakamkan," kata Bahtiar.

Penulis : Samsul Lallo