RAKYATKU.COM - Hari itu tidak biasanya pilot pesawat Sriwijaya Air, Kapten Afwan, berangkat buru-buru ke bandara. Kapten Afwan bertugas menerbangkan pesawat nahas itu, hingga dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021).
"Semalam istrinya cerita, bahwa ini adalah kali pertama dalam 15 tahun, Da Aan (Kapten Afwan) pergi tergesa-gesa dan tanpa ada disetrika bajunya," kata keponakan Kapten Afwan, Muhammad Akbar, Minggu (10/1/2021).
"Sebelum berangkat juga ada ucapan permintaan maaf," ia menambahkan.
Baca Juga : Viral Video Penumpang Yeti Airlines Live di Facebook Saat Pesawat Jatuh di Nepal
Tidak seperti biasanya juga, Akbar menuturkan, begitu tiba di bandara pada sabtu (9/1), Kapten Afwan langsung melakukan panggilan video kepada anak-anaknya.
"Biasanya, setiap kali mendaraat Da Aan selalu menelepon istrinya. Namun kali ini tidak, hingga waktu landing (mendarat) tiba ternyata tidak ada kabar dari Da Aan hingga sekarang," kata Akbar tentang pamannya sebagaimana dilansir Antara via suara.com.
Menurut Akbar, yang terakhir bertemu dengan Kapten Afwan setahun lalu dalam pertemuan keluarga di Bumi Cibinong Endah, pamannya orang yang dermawan dan religius.
Baca Juga : 68 Penumpang Pesawat yang Jatuh di Nepal Ditemukan Tewas, 4 Orang Masih Proses Pencarian
Saat berada di rumah, ia menuturkan, Kapten Afwan biasanya mendengarkan lantunan Al Quran pada pagi hari.
"Belakangan, jika kami berkumpul bersama, Da Aan selalu memberi tausiyah," katanya.
Akbar dan keluarga Kapten Afwan terus berdoa untuk keselamatan Kapten Afwan. Mereka berharap bisa berkumpul kembali dengannya.