RAKYATKU.COM - Manusia tak pernah tahu skenario Tuhan. Mia Tresetyani Wadu seharusnya terbang bersama pesawat lain. Suratan takdir yang membawanya ke Sriwijaya Air SJ 182.
Mia salah seorang pramugari pesawat nahas itu. Wanita 22 tahun itu warga Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar, Bali.
Pada Sabtu (9/1/2021), Mia seharusnya bertugas di pesawat lain. Tiba-tiba jadwalnya ditukar ke penerbangan Sriwijaya Air SJ 182.
Baca Juga : Viral Video Penumpang Yeti Airlines Live di Facebook Saat Pesawat Jatuh di Nepal
"Tiba-tiba jadwalnya di-switch," ungkap Ardi Samuel Cornelis, kakak kandung Mia.
Mia termasuk pramugari baru di Sriwiajaya Air. Dia mulai berkarier tiga tahun lalu. Kontraknya baru saja diperpanjang pada Desember 2020.
Sebenarnya Ardi sudah meminta adiknya untuk kembali ke Denpasar. Mencari pekerjaan lain. Namun, Mia masih betah menjadi pramugari.
Baca Juga : 68 Penumpang Pesawat yang Jatuh di Nepal Ditemukan Tewas, 4 Orang Masih Proses Pencarian
Maklum, pramugari adalah cita-citanya sejak SMA. Kini sudah menjadi kenyataan.
Mia bertugas dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak. Pesawat ini dinyatakan hilang kontak pada pukul 14.40 WIB, pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang. Pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (10/1/2021) perlahan mulai menemukan titik temu.
Baca Juga : Pilot Pesawat T-50i Golden Eagle yang Jatuh di Blora Meninggal
Dalam pencarian di hari kedua, personel TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan TNI Angkatan Laut (TNI AL) menemukan sejumlah barang bukti yang kuat dugaan berhubungan dengan jatuhnya Sriwijaya Air.
Di antaranya tumpahan minyak yang diduga dari pesawat, serta serpihan mesin dan hidrolik kabin pesawat.
Ardi dan keluarga masih berharap Mia ditemukan selamat.
Baca Juga : TNI AU Beber Kronologi Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Jatuh di Blora