RAKYATKU.COM - Massa pendukung Trump menggelar demonstrasi di depan gedung Capitol, saat Kongres melangsungkan penghitungan pemungutan suara elektoral Pemilu, Rabu (6/1/2021).
Saat aksi itu, muncul bendera berwarna merah-putih di tengah keramaian. Hal ini banyak beredar di Indonesia.
Salah satunya diunggah oleh Ligwina Hananto yang dikenal sebagai seorang perencana keuangan.
Baca Juga : Rincian Kasus yang Didakwakan Terhadap Donald Trump
Melalui akun twitternya @mrshananto :
"Beredar di WAG. Jadi gak tahu bener apa gak. Tapi lucuk
INI KENAPA ADA MERAH PUTIH WOY? SALAH NEGARA LO! PEMILU KITA UDAH BERES. AMPUN DAH (emoji tertawa)"
Baca Juga : Akun Instagram dan Facebook Donald Trump akan Dipulihkan
Namun jika dicermati bendera itu adalah logo negara bagian North Carolina, yang memang berwarna merah putih tetapi ada simbol-simbol di sampingnya.
Di sisi kiri warna merah putih, terdapat area biru dengan huruf N dan C yang mengapit satu bintang putih.
Area biru itu lebarnya kira-kira sepertiga ukuran bendera.
Baca Juga : Maut Mengintai Jenderal Marinir Amerika
Di atasnya ada pita emas bertuliskan May 20th 1775, dan pita di bawah tertulis April 12th 1776.
Dilansir dari NCPEDIA.org, dulu di Colonial North Carolina, bendera yang paling sering dipasang adalah bendera negara induk koloni, Inggris, dan Inggris Raya.
Banyak bendera lokal kemungkinan besar dipakai di dalam perbatasan negara selama Perang Revolusi, tetapi tidak banyak info tentangnya di internet.
Baca Juga : Trump Sebut Biden Gagal Hentikan Krisis Ukraina karena Takut Nuklir Rusia
North Carolina sendiri baru punya bendera negara bagian sejak konvensi konstitusional 1861.
John D Whitford delegasi dari Craven County, menganjurkan pembuatan bendera negara bagian dengan area biru dan V putih di atasnya, serta satu bintang yang melingkari kata-kata "Surgist astrum, 20 Mei 1775".
Delegasi konvensi lalu membentuk komite pembuatan bendera, tapi tidak memakai desain yang diusulkan Whitford.
Baca Juga : Donald Trump Bakal Luncurkan Platform Media Sosial Sendiri
Komite itu lalu merancang bendera yang terdiri dari bidang merah dengan bintang putih di tengah, dan dengan tulisan di atas bintang, serta bentuk setengah lingkaran.
Setelah melalui berbagai perdebatan, akhirnya disepakati desain yang dipakai adalah buatan William G Browne.
Tanggal 20 Mei 1775 merujuk pada Deklarasi Kemerdekaan Mecklenburg dari Britania Raya.
Kemudian 12 April 1776 menunjuk pada penghormatan hari Halifax Resolves.
Bendera itu berkibar di North Carolina sampai tahun 1885, lalu desainnya diganti lagi berkat usulan badan legislatif negara bagian.
Desain barunya seperti yang kita lihat sekarang. Bintang putih di tengah dengan huruf N emas di kiri dan C emas di kanan.
Bendera ini sempat jadi kontroversi di Deklarasi Kemerdekaan Mecklenburg, dan tidak banyak berubah sejak 1885.
Sampai sekarang hanya sedikit perubahan yang dialami bendera North Carolina, yaitu pada ukuran panjangnya dan penghapusan dua koma.
Akui Kemenangan Biden
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui untuk pertama kalinya pada hari Kamis (7/1/2021) bahwa Joe Biden akan menjadi presiden AS berikutnya.
Pengakuan tersebut Donald Trump sampaikan sehari setelah para pendukungnya menyerbu Capitol AS saat Kongres mengesahkan kemenangan Biden.
Trump, yang baru-baru ini Kamis pagi terus mengklaim palsu bahwa pemilu telah dicuri darinya, mengatakan dalam video yang dirilis Kamis malam bahwa, "Menjabat sebagai presiden telah menjadi kehormatan seumur hidup saya."
Presiden mengutuk kekerasan Rabu, mengatakan perusuh telah mencemari kursi demokrasi AS.
Dia mengatakan, fokusnya sekarang akan beralih ke memastikan transisi yang mulus.
"Sekarang, Kongres telah mensertifikasi hasil. Pemerintahan baru akan dilantik pada 20 Januari," ujar Donald Trump.
"Fokus saya sekarang beralih ke memastikan transisi kekuasaan yang mulus, tertib, dan tanpa hambatan.
Momen ini membutuhkan pemulihan dan rekonsiliasi," kata Trump dalam pernyataan video yang diposting di Twitter.
Pernyataan itu sangat berlawanan dengan Trump, yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan bersikeras bahwa dia menang dalam pemilihan 3 November karena penipuan yang meluas, meskipun tidak ada bukti.
Pernyataan Trump dirilis setelah para petinggi Demokrat menyerukan pencopotannya dari jabatannya setelah serangan hari Rabu.
Sumber: tribunews.com