Kamis, 07 Januari 2021 14:53
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi pengrajin tahu tempe di Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1/2021).

 

Mentan datang bersama Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman. Kunjungan ini bagian dari gerakan stabilisasi pasokan dan harga pasar kedelai.

Gerakan menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo). Harga kedelai di tingkat pengrajin Rp8.500 per kilogram.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Mentan SYL mengatakan, konsumsi kedelai impor cukup tinggi karena harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal. Saat ini kenaikan harga terjadi secara global sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal.

 

"Konstraksi pada kedelai terjadi secara global. Selama ini tempe tahu yang kita konsumsi banyak menggunakan kedelai impor karena harganya lebih murah. Pasokan kita aman, namun memang harga naik karena negara produsen mengalami kendala," ucap SYL.

SYL menegaskan Kementan bersama dengan stakeholder saat ini bersama dalam menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga yang terjadi saat ini. Ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan harga kedelai dalam negeri.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Pertama agenda SOS yakni stabilisasi harga, pasokan tidak boleh ada yang terganggu sehingga ketersediaan harus dipastikan aman. Harga tidak boleh terlalu turun dan tidak boleh terlalu naik. Khawatirnya konstraksi ini hanya sementara," ujarnya.

Mentan menambahkan, agenda SOS menjadi agenda 100 hari. Kedua, agenda temporary yakni dalam 200 hari ke depan produktivitas lokal harus ditingkatkan.

Ketiga, agenda panjang Indonesia bisa suplay kebutuhan kedelai secara mandiri sehingga saat negara lain mengalami kendala tidak berimbas di dalam negeri.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

"Masyarakat kita rata-rata pemakan tahu tempe. Jadi kedelai ini tidak boleh bersoal. Kita segera lakukan langkah konkret di lapangan sebagai upaya menstabilkan harga dulu. Mudah-mudahan harga stabil bukan hanya di Jakarta namun di Jawa, serta daerah lain juga," terangnya.

Selain itu, SYL pun mendorong pengrajin tahu tempe untuk menggunakan kedelai lokal. Pasalnya, kualitas lebih bagus dibanding kedelai impor. Oleh karenanya, ia memfokuskan program tahun 2021 ini termasuk dalam peningkatan produksi kedelai.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

"Kami siapkan pasokan kedelai lokal. Produksi kita genjot. Kedelai kita pendek-pendek, manis, dan disukai masyarakat sehingga ke depan dorong budi dayanya. Sesuai arahan Presiden Jokowi, hal ini untuk penuhi kebutuhan pengrajin tahu tempe. Kita carikan jalan keluarnya agar harga tahu tempe dengan kedelai lokal harganya terjangkau," tuturnya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengatakan launching operasi pasar tersebut merupakan lanjutan dari upaya pengendalian harga dan pasokan yang dilakukan Kementan bersama Gapoktindo dan Akindo. Ini sudah dilakukan sejak 5 Januari lalu.

"Pertemuan antara Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia dan Asosiasi Importir Kedelai Indonesia kemarin sudah dilakukan untuk menyepakati langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam menstabilkan harga," ucap Agung.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

Agung mengatakan berdasarkan kesepakatan tersebut, maka dalam 100 hari pasokan dan harga kedelai bisa stabil khususnya Pulau Jawa. Berdasarkan surat edaran, harga di tingkat pengrajin Rp8.500 per kg.

"Mekanisme distribusi dipotong untuk menekan harga distribusi sehingga nanti importir langsung ke pengrajin. Acara launching ini juga menjadi bukti dimulainya kesepakatan ini," kata Agung.

Ketua Umum Gapoktindo, Aip Syarifuddin mengapresiasi upaya pemerintah dalam menstabilkan harga di kalangan pengrajin. Dirinya mengaku saat ini produksi sudah kembali berjalan lancar dan pengrajin tahu tempe saat ini sudah bisa merasa aman dengan harga yang sudah disepakati.

"Terima kasih Menteri Pertanian, Pangdam untuk langkah konkretnya. Ini benar-benar sangat membantu. Kini harga dari Akindo sudah Rp8.500 per kilogram dan kami tidak menaikkan sepeser pun di pengrajin," tukas Aip.

 

TAG

BERITA TERKAIT