RAKYATKU.COM - Vaksin COVID-19 buatan Sinovac sudah disebar ke 34 provinsi di Indonesia. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sebelum digunakan, vaksin buat Tiongkok itu harus terlebih dahulu dipastikan kehalalannya.
"Kehalalan, kemanfaatan, dan kemujaraban itu, kan, sedang diteliti LPPOM (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika) MUI dan BPOM tentang khasiat dan kemujaraban serta keamanan vaksin tersebut. Paralel dengan itu juga, MUI sedang meneliti kehalalannya," kata Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, Selasa (5/1/2021).
Masduki mengatakan, pemerintah dan MUI peduli tentang kehalalan dan kemujaraban vaksin. Itu karena banyak hoaks soal vaksin beredar yang bisa memengaruhi masyarakat.
Baca Juga : OJK dan MUI Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dorong Penguatan Sektor Keuangan Syariah
"Ada berita yang perlu kita luruskan supaya rakyat tidak salah paham. Ketika kemarin Sinovac itu dikirim ke berbagai daerah, terkesan, kepada orang-orang terutama umat Islam, 'Ini halalnya saja belum kok sudah dikirim ke daerah?'. Kan, banyak yang bertanya seperti itu. Seakan-akan pemerintah sudah tidak peduli dengan kehalalan atau fatwa MUI. Itu tidak benar," bebernya.
Masduki mengatakan, vaksin disebar terlebih dahulu agar pelaksanaan vaksinasi dilakukan secara serempak. Dia mengatakan MUI tetap akan melakukan uji kehalalannya.
"Kalau barang sudah dikirim dahulu, tak ada masalah, agar semua serempak dan kompak. Tetapi bukan barang itu tak ada fatwa MUI. Fatwa MUI tetap akan ada itu, karena pengujian atas sampling vaksin tersebut sedang dilakukan. Bukan berarti meninggalkan kemujaraban dan kehalalan, kita peduli dengan itu," kata dia.
Baca Juga : Kadar Alkohol Tinggi, MUI Tegaskan Produk Nabidz Haram
"Itu yang perlu dipahami supaya tidak terjadi salah paham di masyarakat karena di medsos sudah banyak itu hoaks. Hoaks terkait kesehatan berdasarkan survei Kominfo itu mencapai 30 persen, ini kan tinggi. Berbahaya kalau masyarakat nantinya kena hoax yang seakan-akan kebenaran dan kemudian masuk ke dalam pikiran masyarakat," sambung jubir Wakil Presiden Ma'ruf Amin ini.
Sebanyak 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac telah diterima Indonesia. Saat ini vaksin itu tengah dalam proses kajian kehalalan oleh LPPOM MUI.
Sumber: Detik