Rabu, 30 Desember 2020 20:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyatakan komitmen penuh mendorong pengembangan diversifikasi pangan lokal melalui pengembangan dan peningkatan produksi dengan penerapan berbagai inovasi dan teknologi juga pengendalian hama.

 

Upaya ini sekaligus mendukung pembangunan pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan menciptakan daya saing produk pertanian dalam menggairahkan ekspor.

"Jangan merasa puas dengan prestasi yang sudah kita terima di tahun ini. Ke depan, kita harus taklukkan lagi tantangan-tantangan dunia sehingga kita berharap prestasi dunia di tahun 2021 dapat kita capai," ucap SYL usai meninjau pameran berbagai olahan pangan lokal dalam acara peresmian gedung Lappo Ase Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan di Pasar Minggu Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

SYL menjelaskan sesuai arahan Presiden RI, Joko Widodo bahwa pembangunan sektor pertanian harus diupayakan dengan berbagai langkah dalam mempersiapkan pangan rakyat Indonesia yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani.

 

Daerah-daerah yang memiliki potensi dan produktivitasnya tinggi harus diintervensi dengan berbagai terobosan teknologi.

"Kalo begitu tahun depan jangan ada yang diam. Harus langsung terjun ke lapangan. Upayakan pegawai Kementerian Pertanian banyak di lapangan membantu petani," ucapnya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Terkait peresmian Gedung Lappo Ase, SYL menegaskan gedung baru Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan harus dipastikan untuk dimaksimalkan penggunaannya dalam pembangunan sektor pertanian sehingga menjadi bagian penting untuk keberhasilan sektor pertanian.

Utamanya dalam menghadirkan terobosan yang menjadi contoh dengan mudah digunakan petani dalam mengendalikan hama dan meningkatkan produksi.

"Gedung ini harus dipastikan menjadi rahmat bagi negara, bangsa dan pembangunan sektor pertanian. Gedung ini harus menjadi bagian upaya upaya dalam pemenuhan kebutuhan sesuai bidang, tugas dan keahliannya," cetusnya.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi menuturkan Gedung Lappo Ase ini merupakan gedung pusat perlindungan tanaman pangan dan ruang pameran pangan lokal.

Nantinya, gedung tersebut juga akan menjadi contoh pembudidayaan/peternakan Tyto Alba (burung hantu) sebagai predator alami hama tikus atau predator sejati sahabat petani.

"Kami sudah membuat inovasi-inovasi baru terobosan baru pangan lokal yang bisa didorong. Ini tugas kami. Selanjutnya yang industri ini harus didorong supaya bisa mendunia (ekspor, Red). Dan burung hantu ini adalah predator sejati hama tikus, mampu memangsa 3 hingga 5 ekor per hari sehingga mampu menekan hama tikus secara alami, efektif, dan ramah lingkungan," ucap Suwandi.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

Suwandi juga mengatakan selain pengembangan diversifikasi pangan lokal, komoditas pangan pokok juga dipastikan menjadi fokus pemerintah yakni terdapat 11 komoditas pangan pokok, salah satunya beras.

Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas adalah memperluas area tanam baru, meningkatkan indeks pertanaman, mengenalkan indeks pertanaman (IP) 400 serta mengembangkan lahan food estate.

"Ada 8 langkah terobosan tanaman pangan yang tahun depan siap untuk dilakukan di antaranya korporasi pertanian, padi IP 400, food estate yang dibantu dengan fasilitas kredit usaha rakyat dan program komando strategi penggilingan (Kostraling, Red) dan seterusnya dengan komitmen kami bekerja penuh integritas menjalankan amanah sesuai target target yang telah diamanahkan," urainya.

Baca Juga : Ditjen Perkebunan Kementan Tetapkan Harga Pembelian Tebu

Suwandi juga menyebutkan bahwa saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) mengejar target produksi padi pada periode musim tanam I (MT I) Oktober 2020-Maret 2021 yang setidaknya menjangkau lahan seluas 8,2 juta hektare.

Stok beras awal Januari 2021mencapai 6 hingga 7 juta ton. Produksi Januari-Juni 2021 sebanyak 18,5 juta ton sedangkan tingkat konsumsi beras Januari-Juni 2021sebesar 15 juta ton sehingga pada akhir bulan Juni 2021 stok beras sekitar 9,5 hingga 10,5 juta ton.

"Tentunya dengan terobosan yang sudah ada dan akan diterapkan pada pengembangan tanaman pangan, utamanya beras. Kami optimis target tahun 2021 dapat tercapai. Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin agar fokus tingkatkan produksi dan menghadirkan berbagai terobosan modern dan melibatkan semua pihak," tukas Suwandi.

 

TAG

BERITA TERKAIT