Rabu, 30 Desember 2020 18:02
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto, Anwaruddin.
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,JENEPONTO -- Pemerintah Kabupaten Jeneponto mengantisipasi terjadinya banjir dan longsor di beberapa kecamatan. Potensi ini diprediksi tingginya curah hujan di bagian utara Kabupaten Gowa.

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto, Anwaruddin mengatakan, intensitas curah hujan di Jeneponto diprediksi oleh BMKG akan terjadi peningkatan 20-40 persen yang diperkirakan pada pekan ketiga Januari-Februari tahun 2021.

"Gowa curah hujannya di atas 500 meter di atas normal. Jadi penyebab banjir di Jeneponto, kiriman dari hulu dataran tinggi yang berada di Kabupaten Gowa. Ditambah lagi terjadi pendangkalan dan sempitnya aliran sungai melintas masuk, sebelum dibuang ke laut," terang Anwaruddin kepada Rakyatku.com, Rabu (30/12/2020).

Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif

Menurutnya, tingginya intensitas curah hujan yang diprediksi, sehingga Jeneponto melakukan persiapan kesiapsiagaan, dalam menyiapkan semua peralatan yang ada di BPBD seperti perahu karet, pelampung dan lainnya.

 

"Kendala yang kita hadapi di lapangan masih terbatas peralatan yang diberikan oleh BPBD pusat. Harapan saya, untuk memperkuat BPBD dan mengurangi dampak risiko bencana, maka diharapkan adanya bantuan peralatan dari pusat maupun daerah yang memadai," ujarnya

Dia menjelaskan, titik yang rawan longsor dan banjir di Kabupaten Jeneponto berada di Desa Pappalluang, Kecamatan Bangkala, Kecamatan Tarowang dan Rumbia. Sehingga akan dipasangi berupa himbauan.

Baca Juga : PLN Tanggap Amankan Pasokan Listrik Akibat Banjir di Kabupaten Sidrap

"Kita akan pasang himbauan waspada, tanah ini rawan longsor agar berhati-hati melakukan aktivitas di sekitar wilayah tersebut," sebutnya.

Dia menambahkan bahwa angin kencang dan petir serta gelombang pasang akan terjadi di perairan Laut Flores, di atas ketinggian 2-3 meter pada awal bulan Januari.

"Sehingga nelayan untuk tidak melaut dulu, karena akan akan terjadi gelombang pasang dengan ketinggian 2-3 meter diprediksi di bulan Januari hingga Februari tahun 2021," tutup Anwaruddin.

Penulis : Samsul Lallo