Senin, 28 Desember 2020 17:16
Kuntoro Boga Andri
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Menyikapi kenaikan harga cabai dalam beberapa hari terakhir, Kementerian Pertanian menjelaskan bahwa kondisi tersebut karena permintaan tinggi di tengah libur panjang Natal dan akhir tahun.

 

“Ini tentu fenomena tahunan. Namun, tidak terjadi secara merata di semua tempat. Karenanya Kementan melakukan operasi pasar terbatas pada daerah-daerah yang melonjak permintaannya,” jelas Kuntoro Boga, kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementan, di Jakarta, Minggu (27/12/2020).

Kuntoro menambahkan, segera pertanaman cabai di Jawa Tengah akan menuju masa panen pada pertengahan Januari 2021. Bahkan wilayah Jawa Timur khususnya Kediri, Blitar Banyuwangi dan Jember akan mulai panen raya pada bulan Januari.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Pasokan juga memang sedikit berkurang saat ini karena puncak musim hujan, tapi Kementan berupaya dengan stok yang ada untuk melakukan stabilisasi harga. Kita dorong distribusinya dari daerah panen ke wilayah yang kekurangan stok,” tegasnya.

 

Kuntoro juga menilai pandemi Covid-19 dan perubahan cuaca beberapa waktu terakhir turut mempengaruhi produksi. Namun, pemerintah terus berupaya agar akses pasar dan distribusi cabai serta komoditas lainnya tidak terganggu.

“Pangan rakyat menjadi goal kami untuk terus cukup tersedia. Jadi masyarakat tidak perlu kawatir. Para petani dan kita semua di sektor ini bekerja keras untuk itu,” tegas Kuntoro.

TAG