Kamis, 24 Desember 2020 13:50
Afsheen Qumbar | www.thesun.co.uk
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM - Gadis bernama Afsheen Qumbar ini lahir normal seperti bayi pada umumnya. Sama seperti enam saudaranya yang lain. Namun hidupnya berubah ketika ia berusia delapan bulan.

 

Ia terjatuh ketika bermain di luar rumah sehingga menyebabkan lehernya terluka. Akibatnya ia mengalami kelainan otot dan menyebabkan lehernya bengkok 90 derajat ke kiri secara permanen.

"Ketika dia berusia delapan bulan, dia jatuh ke tanah saat bermain di luar rumah dan lehernya sakit. Kami awalnya mengabaikan kondisinya dan karena kekurangan uang, kami biasa membawanya ke penyembuh setempat. Tetapi kondisinya tidak pernah membaik," ujar orangtua Afsheen.

Baca Juga : Heboh, Pria Memakai Kaos Oblong Bersarung Biru Munculkan Uang dari Balik Bantal

Seiring berjalannya waktu, kondisi Afsheen ini semakin memburuk. Ia tidak dapat menegakkan kepalanya sama sekali dan sering mengeluh sakit leher.

 

Setelah berkonsultasi dengan dokter, Afsheen dinyatakan menderita kasus kelainan otot yang menyebabkan lehernya bengkok. Dalam bahasa medis, kelainan ini dikenal sebagai torticollis.

Torticollis disebabkan oleh cedera pada otot tulang belakang atau leher. Otot-otot leher kejang dan dapat menyebabkan puntiran pada leher. Jika tidak segera diobati, ketegangan tersebut akan menyebabkan otot-otot di leher membengkak dan menekan alat saraf.

Baca Juga : Wanita Ini Cek Rekening Bank Setelah 60 Tahun, Perubahan Saldonya Bikin Kaget

Kondisinya ini membuat ia hidup terisolasi dari lingkungannya karena tidak banyak orang yang dapat menerima kondisinya tersebut. ia hanya bermain dengan saudara kandungnya.

Anak-anak lain takut padanya dan bahkan orang dewasa menganggap kondisinya tersebut terjadi akibat perbuatan dosa.

Afsheen kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Ia harus merasakan sakit dan kesulitan makan, menggunakan toilet, bahkan berjalan. Ia juga terpaksa berhenti sekolah akibat kondisinya.

Baca Juga : Viral Petani Ukraina "Curi" dan Tarik Tank Rusia Pakai Traktor

"Dia tidak bisa melakukan apa pun sendirian dan butuh bantuan dalam segala hal. Dia hanya duduk di sudut dan sesekali bermain dengan saudara kandungnya," tambah ibunya.

Orangtua Afsheen tidak tinggal diam melihat kondisi anaknya yang memprihatinkan. Mereka mencoba berkonsultasi dengan dokter-dokter di kota tempat mereka tinggal. Afsheen memiliki peluang 50 persen untuk sembuh namun pengobatan untuk Afsheen tidak tersedia di daerahnya dan ia harus dibawa ke negara lain.

"Kami membawanya ke dokter setempat di kota kami, tetapi dia mengatakan hanya dokter spesialis yang dapat merawatnya. Dia menyarankan kita untuk membawanya ke negara asing. Kami tidak punya uang untuk membawanya ke kota lain. Bagaimana kita membawanya ke negara asing?" ujar ibu Afsheen

Baca Juga : Pria Ini Kesulitan Bernapas Bertahun-tahun, Ternyata Ada Gigi Tumbuh di Rongga Hidung

Keluarga Afsheen juga tidak mampu untuk membayar operasi leher Afsheen. Ibu Afsheen, Jameelan, bekerja sebagai asisten rumah tangga dan ayah Afsheen telah meninggal karena kanker.

"Kami khawatir akan masa depannya. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Kami cemas bahwa jika dia tidak dirawat, dia bisa menderita penyakit lain,” ujar kakak Afsheen, Yaqoob.

Awalnya memang ada sponsor yang akan membiayai operasi Afsheen. Namun mereka tiba-tiba memutuskan hubungan dan tidak lagi menanggapi keluarga Afsheen. Karena keterbatasan ekonomi ini, Afsheen tidak dapat mendapatkan perawatan yang memadai.