Sabtu, 19 Desember 2020 15:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,BARRU - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Barru, Abustan AB membuka secara resmi kegiatan pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam. Dirangkaikan rapat Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) desa/kelurahan yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barru.

 

Acara ini berlangsung di lantai 6, menara kantor bupati Barru, Kamis (17/12/2020). Acara ini dihadiri kepala SKPD, OPD Pemerintah Kabupaten Barru, kepala pelaksana, sekretaris pejabat dan staf BPBD Kabupaten Barru.

Hadir pula para camat, desa/lurah, perwakilan Kodim 1405 Mallusetasi, Polres Barru, Satpol PP, Satgas Covid 19, serta organisasi kemasyarakatan seperti PMI, LPBI NU, Tagana, dan TRC.

Baca Juga : PLN dan Icon Plus Akan Operasikan PLTS Atap di Kawasan Pasir Putih Pulau Dutungan

Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Barru Abustan AB selaku ex officio kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barru mengatakan, bencana atau musibah adalah peristiwa yang tidak bisa ditebak karena ketentuan Yang Maha Kuasa. Bisa terjadi kapan dan di mana pun. Salah satu dampaknya aktivitas masyarakat menjadi terganggu atau tidak normal.

 

"Sehingga untuk memulihkan kembali keadaan menjadi normal tidak hanya pemerintah yang berkewajiban tetapi masyarakat serta stakeholder lainnya," ujar Abustan yang juga mantan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barru.

Abustan menjelaskan, sesuai amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 bahwa penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masayarakat.

Baca Juga : Sanggar Seni Colliq Pujie Barru Terima Bantuan Uang Dari Kemensos

Untuk itu penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara terpadu, terukur dan terkoordinasi baik dan menyeluruh pada tahapan bencana pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

Selain bencana alam seperti gempa bumi, banjir, kekeringan dan badai adalah pandemi Covid-19 yang sudah melanda dunia bahkan sudah masuk ke wilayah Sulsel termasuk Kabupaten Barru sejak bulan Februari hingga saat ini belum berakhir. Bukan saja guncangan sosial bahkan kehidupan ekonomi terkena dampak dari wabah ini.

Sehingga, kata Abustan, hal yang dapat mencegah wabah dan masyarakat terhindar dari wabah adalah dengan mematuhi protokol kesehatan cuci tangan pakai sabun, pakai masker, dan jaga jarak.

Baca Juga : Rumah Terbakar, Warga Mengaku Sempat Lihat Petir

"Saya menitip pesan agar lebih mudah berkoordinasi dan penyampaian informasi supaya BPBD membuat group WhastAp melalui forum ini," harapnya.

Sekretaris BPBD Kabupaten Barru, Hartawan melaporkan telah dilakukan upaya-upaya sistematis dalam menganalisis dan mengelola faktor-faktor penyebab bencana.

“Termasuk melalui pengurangan kemungkinan keterpaan bahaya, mengurangi kerentanan, manajemen tanah dan lingkungan secara bijaksana, serta memperbaiki kesiapsiagaan terhadap kejadian bencana,” pungkasnya.

Baca Juga : Usai Pelantikan, Bunda PAUD Kiru-Kiru Diminta Segera Berinovasi

 

Penulis : Achmad Afandy

TAG