Sabtu, 19 Desember 2020 13:02
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,PAREPARE - Wali Kota Parepare, Taufan Pawe telah menginstruksikan seluruh perangkatnya untuk siaga bencana 24 jam.

 

Terutama instansi terkait. Mulai Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan.

Saat ini Kota Parepare dan wilayah sekitarnya menghadapi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan hujan deras.

Baca Juga : Presiden Prabowo Sumbang Sapi Kurban, Diserahkan Wali Kota Tasming Hamid di Momen Idul Adha

Ketua Pelaksana BPBD Parepare, Rusli memperkirakan fenomena La Nina di Indonesia diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2021.

 

Rusli menjelaskan ciri-ciri fenomena La Nina merupakan fenomena iklim global ditandai dengan adanya anomali suhu muka air laut di Samudera Pasifik, sehingga berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang.

"Informasi terakhir yang kami dapat fenoema La Nina sudah melintas di Parepare sampai tiga hari ke depan karena arah angin ini sudah masuk ke Parepare. Jadi sesuai intrusksi Pak Wali (Taufan Pawe) kita harus siaga 24 jam," kata Rusli, Sabtu (18/12/2020).

Baca Juga : Takbir Menggema di Parepare, Tasming Hamid dan Hermanto Lepas Peserta Lomba Takbir Keliling

Ia menambahkan, saat ini seluruh personel gabungan TNI-Polri terus siaga untuk tanggap darurat bencana alam. Ia juga berharap masyarakat sesegera mungkin melaporkan ke posko Call Center 112 jika mengetahui terjadinya cuaca esktrem yang bisa berakibat fatal.

"Selain kita menunggu laporan warga, kita juga intens bersama personel gabungan untuk patroli di wilayah-wilayah yang memang rawan terjadi bencana alam," jelasnya.

Sementara Kepala Dinas Damkar Kota Parepare, Rasdi Adam mengatakan, personel gabungan tanggap bencana telah menangani wilayah banjir di Kecamatan Bacukiki Barat. Selain itu, personelnya juga telah menangani pohon tumbang yang saat ini rawan terjadi.

Baca Juga : Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkot Parepare Turun Langsung Cek Stabilitas Harga Pangan

"Kita juga tadi menangani pohon tumbang di wilayah Lapadde dan Soreang. Intinya kita maksimalkan penanganan bencana alam. Seluruh operasional seperti mobil rescue, dalmas, perahu karet dan alat pendukung lainnya kita kerahkan semua," jelasnya.

Sebelumnya Wali Kota Parepare, Taufan Pawe telah memimpin apel kesiapan personel dan peralatan menghadapi bencana bersama unsur Forkopimda.

“Apel ini wujud tanggung jawab dan solidaritas antar institusi untuk mengantisipasi bencana alam. Pelaksanaan apel ini dapat membawa dampak positif dan situasi aman terkendali sekaligus memberikan rasa aman, nyaman, dan tertib kepada seluruh masyarakat Kota Parepare,” kata TP, singkatan nama Wali Kota dua periode ini.

Baca Juga : Prestasi Gemilang! Parepare Pertahankan Opini WTP atas LKPD 2024, Wali Kota Tasming Hamid Bersyukur dan Bangga

Taufan Pawe juga mengatakan pentingnya sinergitas seluruh stakeholder dalam penanganan bencana maupun mitigasinya. Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap darutat, sinergitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, SAR dan lainnya, bahwa setiap ada bencana tidak boleh berjalan sendiri-sendiri.

“Kondisi kebencanaan di Kota Parepare yang berisiko tinggi terjadinya bencana seperti angin kencang, banjir, tanah longsor sehingga diperlukan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,” pungkasnya.

 

Penulis : Hasrul Nawir

TAG