RAKYATKU.COM - Martin Adler (96), seorang mantan tentara Amerika Serikat bertemu lagi dengan bocah Italia yang hampir ditembaknya saat perang dunia II pada 1944.
Bocah tersebut bernama Bruno yang kini berusia 83 tahun. Dilansir AFP, Sabtu (19/12/2020), Adler menceritakan awal mula dirinya bertemu Bruno pada 1944.
Saat itu dia terdesak oleh pasukan Jerman dan masuk ke salah satu rumah warga di Desa Monterenzio. Kebetulan rumah yang dimasuki adalah kediaman Bruno.
Baca Juga : Pakai Teknik Bernapas Era Perang Dunia II, Veteran Berusia 102 Tahun Selamat dari COVID-19
"Rumah itu sunyi, kami tidak tahu apakah pasukan Jerman benar-benar mundur atau menunggu kami bersembunyi (di dalam rumah)," kenang Adler.
Adler muda lalu mendengar suara-suara mencurigakan. Dia bersama seorang tentara AS lainnya langsung mengacungkan senjata ke arah sebuah ruangan yang ada di rumah itu.
Akan tetapi, yang keluar adalah 3 bocah Italia. Satu laki-laki bernama Bruno dan dua lainnya perempuan bernama Mafalda (6) dan Giuliana Naldi (3). Mereka tampak ketakutan.
Baca Juga : Bom Terbesar dari Perang Dunia II Meledak di Polandia
"Anak-anak! Anak-anak!" teriak Bruno kecil.
Adler pun tersenyum. Dia akhirnya berfoto bersama 3 bocah Italia itu.
Selama 76 tahun kemudian, Adler membuat petisi online untuk menemukan ketiga bocah yang hampir dia tembak.
Setelah melakukan pencarian online, Adler menemukan salah seorang bocah Italia itu. Adler bersama Bruno bereuni melalui video call.
"Ciao bambini!" sapa Adler dalam bahasa Italia.
Adler kemudian menunjukan foto dirinya bersama tiga bocah itu saat masa perang dunia II. Bruno seketika mengenali dirinya dalam foto hitam putih itu.
"Jumper yang aku pakai di foto itu buatan ibuku. Saat melihat foto itu, aku langsung bilang 'Ini aku!" kata Bruno.