RAKYATKU.COM - Pfizer dan Moderna diproyeksi akan meraup pendapatan sebesar US$32 miliar atau setara Rp453 triliun (kurs Rp 14.156) dari penjualam vaksin Covid-19 pada 2021.
Proyeksi itu dikeluarkan oleh Analis Wall Street seperti yang dikutip dari CNN, Senin (14/12/2020).
Untuk Pfizer, perusahaan diproyeksi meraup pendapatan sebesar US$19 miliar atau setara Rp268 triliun dari penjualan vaksin hanya pada 2021 menurut analis Morgan Stanley.
Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor
Angka itu jauh dari penjualan vaksin di 2020 yang diproyeksi meraup US$975 juta atau sekitar Rp13,8 triliun.
Akan tetapi, Pfizer akan membagi hasil penjualan itu dengan BioNTech, perusahaan Jerman yang menjadi mitranya dalam mengembangkan vaksin.
Pada 2022 dan 2023, Pfizer diperkirakan akan meraup pendapatan penjualan vaksin US$9,3 miliar atau Rp131 triliun lebih tinggi dari BioNTech.
Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu
Saat in Pfizer-BioNTech telah mengantongi izin edar BPOM AS (FDA) untuk penggunaan darurat vaksin.
Sementara itu, Moderna dikabarkan akan mengantongi izin FDA untuk vaksin dalam waktu dekat.
Pada saat Pfizer mengumumkan vaksinnya telah efektif 90%, sahamnya melejit.
Baca Juga : CEO Moderna Sebut Virus Corona Kian Melemah dan Pandemi Hampir Berakhir
Sepanjang 2020, harga saham Pfizer melonjak 12%. Namun, pada pengumuman izin FDA ini, sahamnnya tak menunjukkan kenaikan drastis lagi.
Sementara itu, harga sama BioNTech di AS telah melonjak hampir 300%, meningkatkan valuasi perusahaan menjadi US$30 miliar atau setara Rp 424 triliun berkat sentimen mulai dikebutnya produksi vaksin.