Kamis, 03 Desember 2020 16:41
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM – Kunci membangun dan meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan yang terbaik adalah komunikasi dan koordinasi.

 

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono di Ciawi, Bogor, Kamis (3/12/2020).

Momon mengingatkan, komunikasi dan koordinasi yang mendasari pelaksanaan organisasi seyogyanya berorientasi pada pelayanan prima harus selalu ditingkatkan performanya.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

“Jangan mudah puas dengan keberhasilan yang telah diraih, karena dengan itu kita dapat mengantisipasi permasalahan yang akan terjadi di depan. Kita bisa menjadi the winning team. Komunikasi dan koordinasi harus ditingkatkan, sehingga semua permasalahan bisa diatasi kalau kita bersama dalam komunikasi dan koordinasi yang baik. Jangan cepat geer kalau dibilang hebat, yang hebat itu kalau kita bisa bekerja sama,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Sekjen mengulas tentang upaya pelaksanaan perbaikan good government di Kementerian Pertanian. Ia berharap, ke depannya dapat mencari peluang perbaikan sistem dengan e-government untuk pelayanan yang lebih baik, efektif, akuntabel dan mudah diakses oleh publik.

Terkait dengan pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) yang merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan secara mandiri yang mencakup penilaian terhadap dua komponen yakni pengungkit dan hasil, Momon kepada seluruh peserta Rapat Koordinasi Teknis Kesekretariatan se-Kementan menyampaikan arahan agar memperbaiki input dan hasil yang akan diproyeksikan untuk direalisasikan.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

“Nilai Kenaikan PMPRB tidak pernah lebih dari dua poin. Saya mau tahun depan naiknya dua digit. Ini bisa dilakukan kalau kita melakukan terobosan-terobosan dengan memperbaiki reformasi birokrasi dari segala aspek,” kata Momon.

Perbaikan sistem dengan perbaikan sistem digital menurut Momon dapat dijadikan input menuju reformasi birokrasi berbasis digital untuk memudahkan pekerjaan dari seluruh sektor.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Senada dengan Momon, Staf Khusus Bidang Kebijakan Pertanian Kementan, Prof Imam Mujahidin Fahmid juga menyampaikan bahwa reformasi birokrasi di lingkup Kementan penting untuk ditingkatkan pelaksanaannya demi mendukung terwujudnya pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Imam menyebutkan, pelayanan administrasi memiliki peranan yang sangat penting bagi organisasi dengan memperhatikan optimalisasi sistem pengendalian, terdapatnya upaya mencapai akuntabilitas pelayanan dan juga memperhatikan penerapan penggunaan teknologi informasi, seperti e-government dengan smart ASN, beradaptasi dengan perkembangan dan merespon perubahan-perubahan yang ada.

“Bagaimana birokrasi bekerja secara transparan sehingga publik merasa terpenuhi kebutuhan informasi mereka. Seperti Grand design di KemenPAN-RB, tahun 2024 menghendaki smart ASN. Kita harapkan bisa menjadi pemerintahan yang smart,” pungkasnya.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

 

TAG