Rabu, 02 Desember 2020 13:02
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Perusahaan perangkat lunak bisnis Salesforce sepakat membeli aplikasi penyedia fitur bekerja, Slack, seharga US$ 27,7 miliar setara Rp 391 triliun (kurs Rp 14.190).

 

Kesepakatan ini disebut sebagai salah satu akuisisi teknologi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

Bos Salesforce, Marc Benioff, mengatakan kesepakatan ini untuk memperluas sistem perangkat lunak perusahaan, mengingat selama pandemi Covid-19 transformasi bekerja jarak jauh membutuhkan alat yang mendukung seperti Slack.

Baca Juga : Pemkab Gowa Rancang Aplikasi Sistem Informasi Tata Ruang

Benioff menambahkan, akuisisi ini juga untuk bersaing dengan Microsoft. "Jika Salesforce ingin memperluas penjualan dan pemasaran, ini adalah saat yang tepat dan kesepakatan ini menjadi persaingan yang kuat dengan Microsoft," kata Analis teknologi Dan Ives dari Wedbush Securities, dikutip dari BBC, Rabu (2/12/2020).

 

Slack didirikan pada 2009 dan telah mendapatkan banyak pengikut di obrolan grupnya, sebagai alternatif selain email.

Sahamnya secara publik pada 2019, nilainya sekitar US$ 20 miliar. Namun, sahamnya merosot setelah banyak aplikasi bekerja yang kini digunakan perusahaan teknologi lain tahun ini.

Baca Juga : Look to Speak dari Google, Aplikasi Canggih Bisa Terjemahkan Pandangan Mata

Kesepakatan dengan Salesforce, pemegang saham Slack akan menerima US$43 dalam bentuk tunai.

Sebelumnya pada awal November pemegang saham diperkirakan akan mendapatkan hanya US$26,79. Pemegang saham Slack juga akan menerima sebagian saham Salesforce. Kesepakatan ini diharapkan selesai tahun depan.

Slack memiliki sekitar 12,5 juta pengguna per akhir Maret. Selama ini perusahaan mengalami kesulitan membuat terobosan melawan Microsoft Teams, produk serupa yang diluncurkan raksasa teknologi Microsoft sejak 2016 dan sekarang memiliki lebih dari 100 juta pengguna.