Jumat, 27 November 2020 16:22
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan kekuatan besar dalam membuka banyak lapangan kerja ke depan. Terlebih, hampir setengah jumlah penduduk di dunia berada di kawasan Asia. Termasuk tiga negara besar seperti China, India, dan Indonesia.

 

Menurut Presiden, situasi tersebut secara tidak langsung telah membuka peluang besar terhadap akses pasar di Asia dan dunia.

Karena itu, ia berharap pengembangan sektor pangan dapat dilakukan secara cepat, terutama dalam merespons kemungkinan adanya krisis pangan akibat pandemi serta melonjaknya populasi penduduk dunia yang berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan pangan.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Kita harus melompat dengan cara-cara yang baru, dengan skala produksi yang lebih besar dengan peran sentral korporasi petani. Mengedepankan nilai tambah di tahap on farm maupun off farm, dan berbasis teknologi modern yang lebih efisien dan produktif," kata presiden saat membuka Jakarta Food Security Summit (JFSS) kelima tahun 2020 beberapa waktu lalu.

 

Presiden mengatakan, pandemi Covid-19 harusnya bisa dijadikan momentum tepat dalam membuka peluang pasar yang sangat besar. Karenanya, para pelaku usaha di sektor pangan wajib meninggalkan paradigma lama dan melompat maju dengan cara-cara baru.

"Pengembangan sektor pangan membutuhkan cara-cara baru yang inovatif, yang meningkatkan efisiensi proses produksi, pangan berkualitas dengan harga terjangkau, memperbaiki daya dukung lingkungan dan yang menyejahterakan para petani," katanya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Mengenai hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki program jangka panjang Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai langkah percepatan dan peningkatan ekspor nasional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam beberapa kesempatannya menyampaikan pentingnya peranan pengusaha dan eksportir dalam membuka lapangan kerja secara luas.

"Kalau berbicara ekspor berarti kita bicara perluasan lapangan pekerjaan, karena itu menjadi konsen pemerintah agar manfaat ekspor ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas," katanya.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Menurut Mentan, pembukaan lapangan pekerjaan dinilai tepat mengingat sektor peternakan memiliki peluang besar. Apalagi jika semua proses ekspor dikemas dengan mengedepankan kualitas produk jual.

"Peluang tersebut bisa dilihat dari hulu dan hilir. Dalam hal ini eksportir harus bisa berkompetisi secara serius dalam mempersiapkan produk jualnya. Artinya kuantitasnya kita jaga tapi kualitasnya juga tidak boleh kalah dengan negara lain," katanya.

Sebagai strategi ekspor, ke depan Kementan akan mendeteksi kebutuhan pasar dunia yang bisa dijadikan peluang Indonesia untuk mengekspor kebutuhan pasar global.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

"Kami akan bekerja sama membangun peningkatan ekspor ini dengan Kementerian Perdagangan dan pengusaha-pengusaha di seluruh indonesia. Dari situlah kita bisa melihat peluang apa saja yang dibutuhkan oleh dunia," tutupnya.

TAG