Rabu, 25 November 2020 10:01
Direktur Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia Untuk Kesetaraan (PerDik), Abd Rahman
Editor : Fathul Khair Akmal

RAKYATKU.COM, BULUKUMBA - Pada pemerintahan Andi Sukri Sappeali dan Tomy Satria Yulianto, Pemda Bulukumba bersama DPRD Bulukumba berhasil menerbitkan Peraturan Daerah (Perda), Disabilitas. Dalam perda itu termaktub, jika hak-hak disabilitas tetap harus diberikan.

 

Bahkan, andai saja covid-19 tidak menjadi pandemi global, Desa Kambuno, Bulukumba menjadi tuan rumah Temu Inklusi Nasional IV di tahun 2020 ini. Penempatan Bulukumba sebagai tuan rumah tiada lain karena keberpihakan pemerintah pada para sahabat disabilitas.

Pilkada Bulukumba 2020, hak demokrasi para penyandang disabilitas tetap harus dipenuhi. Dengan program yang ditawarkan oleh paslon yang pro terhadap Disabilitas.

Baca Juga : Bareng Istri dan Anak, Tomy Satria Nyoblos di TPS14 Caile

Dari empat pasangan calon di Pilkada Bulukumba, Direktur Yayasan Pergerakan Difabel Indonesia Untuk Kesetaraan (PerDik), Abd Rahman, hanya calon bupati Tomy Satria Yulianto yang paling faham dan pro terhadap penyandang disabilitas.

 

Abdul Rahman  menyatakan bahwa Tomy Satria Yulianto sebagai calon Bupati paling mengerti kebutuhan difabel dan siap memenuhi hak-hak dan kepentingan difabel.  

" Apa yang dinyatakan Pak Tomy bahwa jika tahun ini tidak terjadi Pandemi covid-19, maka Bulukumba akan menjadi tuan rumah pertemuan nasional penyandang disabilitas keempat. Sejak Tomy Yulianto, saat masih sebagai wakil bupati dan menghadiri Temu Inklusi ke-3 pada 2018 lalu, Tomy sudah mendeklarasikan kepada ribuan peserta difabel pada temu inklusi di Yogyakarta, Ujar pria yang selama ini melakukan kerja pengorganisasian disabilitas di kabupaten Bulukumba, usai menonton Debat Paslon Pilkada BUlukumba.

Baca Juga : 33 Ribu Relawan Kacamatayya akan Kawal Pemungutan Suara di TPS

Kata Abd. Rahman, persiapan pemerintah dan masyarakat Bulukumba sebagai tuan rumah perhelatan akbar para penyandang disabilitas di seluruh Indonesia bukan hanya dilakukan secara infrastruktur. Jauh sebelumnya, saat Tomy Yulianto masih sebagai Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Tomy Bersama sejumlah anggota dewan telah menyiapkan rancangan regulasi perlindungan dan pelayanan penyandang disabilitas. 

"Kini rancangan Perda itu sudah disahkan menjadi Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Bulukumba Nomor 02 Tahun 2018. Selain itu, di masa Tomy sebagai wakil bupati, Tomy sangat aktif memperjuangkan hak-hak difabel, termasuk upaya mendukung proses advokasi difabel berhadapan dengan hukum," Ujarnya.

Di masa pemerintahan SUkri-Tomy, Tambah ABd. Rahman, Kerjasama pemerintah Kabupaten Bulukumba, lembaga-lembaga yang konsen pada isu disabilitas, PerDIK, dan salah satu lembaga bantuan hukum yang fokus mendampingi isu disabilitas di Makassar sangat intens menyiapkan kapasitas Organisasi Bantuan Hukum daerah dan Aparat Penegak Hukum lainnya serta regulasi terkait.  Beberapa kali pertemuan dan pelatihan digelar untuk meningkatkan kapasitas para APH dan aktivis disabilitas di kabupaten ini.

Baca Juga : Jubir Kacamatayya Minta Menkominfo Blokir Salah Satu Media Online Bulukumba, Diduga Sebar Hoaks

"Kerjasama lainnya yang tampak adalah saat Kementerian sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya datang dan membangun Kerjasama untuk memberi penguatan ekonomi bagi penyandang disabilitas. Desa kambuno dan beberapa desa lainnya sudah menikmati bantuan dan perhatian dari Kerjasama ini. Di desa Kambuno, menurut Rahman, terdapat belasan penyandang disabilitas mendapatkan bantuan permodalan untuk mengembangkan usaha skala rumah tangga. Perangkat dan masyarakat desa Kambuno turut mendukung bantuan ini dan menyiapkan rencana tindak lanjut saat difabel memulai usahanya, Bebernya.

Selain upaya-upaya formal tersebut,  ia Menilai, Tomy juga merupakan figur pejabat pemerintah yang mudah diajak berdiskusi soal isu-isu disabilitas. Bahkan, setiap hari Tomy memberi dukungan kepada aktivis disabilitas.

" Ia pernah membeli sejumlah kaos yang diproduksi oleh organisasi disabilitas dan kemudian membagi-baginya kepada aktivis disabilitas. Itu merupakan contoh kecil kepedulian dan perhatian Tomy kepada difabel,"Jelasnya.

Baca Juga : Sulit Dibendung, Warga Lintas Desa Tumpah Jemput Kemenangan TSY-AM di Ballasaraja

Masih menurut Rahman, beberapa bulan sebelum kampanye Tomy juga mendukung upaya peningkatan kapasitas seluruh perangkat dan kader desa di kecamatan Bulukumpa. Sebanyak 14 desa mengikuti pelatihan desa inklusi dan saat ini sedang menyiapkan pendataan disabilitas dan penganggaran berperspektif disabilitas dan kelompok rentan lainnya.

Abd. Rahman menambahkan, bahwa jika Tomy menjadi bupati nantinya, maka pergerakan disabilitas akan semakin kuat dan upaya pemenuhan hak-hak difabel di tanah Panrita Lopi ini akan semakin luas terpenuhi.

Penulis : Rahmatullah