Senin, 23 November 2020 17:16
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan persiapan dan kesiapan menyambut masuknya musim tanam 1 tahun 2021.

 

Persiapan itu di antaranya dengan mengintervensi pengadaan benih dan bibit berkualitas sesuai dengan kondisi cuaca yang ada serta mengontrol pendistribusian pupuk.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam lawatannya ke Desa Leworeng, Kabupaten Soppeng, mengatakan bahwa Kementan juga terus mempersiapkan proses tanam dengan sentuhan mekanisasi canggih yang bisa mempercepat produksi hingga empat kali panen dalam semusim.

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

"Hari ini saya bersama seluruh jajaran eselon I Kementan memang terus menelusuri beberapa provinsi-provinsi khusus. Termasuk Provinsi Sulawesi Selatan untuk melihat kesiapan kita memasuki musim tanam I pada 2021. Tentu kami akan mengintervensi varietas bibit unggul yang sesuai dengan kondisi cuaca. Kemudian kami juga terus mengakselerasi perpupukan agar bisa terkonsentrasi dengan baik," kata Mentan, Senin (23/11/2020).

 

Menurut Mentan, keberhasilan MT-I baru bisa dicapai jika semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan pertanian tetap menguatkan sinergitas dan soliditas. Yang pasti, kata Mentan, pertanian harus menjadi gerakan bersama untuk memperkokoh dan menguatkan ketahanan pangan nasional.

"Hari ini saya ada di Kabupaten Soppeng untuk melihat MT-I tahun 2021. Selanjutnya saya berharap pak kepala dinas provinsi dan lain-lain menyatu dengan gubernur dan para bupati untuk memperkuat agar 2021 kita bisa kejar musim tanamnya lebih cepat," katanya.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

Disamping itu, Kementan juga terus menggulirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai fasilitas negara dalam mengembangkan usaha tani. Program ini diharapkan mampu menjadi penyangga utama perbaikan ekonomi nasional agar terus bergerak ke arah yang lebih baik.

"Hal lain yang kami coba tekan untuk betul-betul bisa dimanfaatkan adalah kredit usaha rakyat yang digulirkan oleh bapak presiden agar rakyat betul-betul mempersiapkan diri memanfaatkan fasilitasi negara melalui KUR. Dan penggunaan KUR kami di Soppeng cukup besar, yakni 164 miliar. Yang jelas Sulsel sudah menggunakan Rp3 triliun lebih alias terbesar ketiga di Indonesia," tutupnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahakan bantuan sarana dan prasarana produksi pembangunan pertanian di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan sebesar Rp24 miliar.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

Bantuan tersebut merupakan program jangka panjang Kementan untuk mempercepat dan meningkatkan produksi pertanian pada musim tanam 2021 mendatang. Di antaranya berupa benih padi, benih jagung dan palawija. Di samping itu ada juga bantuan alat mekanisasi berupa mesin traktor serta bantuan KUR sebagai upaya pemerintah dalam menyejahterakan para petani.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi menambahkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan sejauh ini memiliki luas baku sawah seluas 654.818 hektare dengan produksi padi mencapai 4.682.080 Ton gabah kering giling (GKG) atau setara 2.686.109 Ton Beras. Sedangkan total panen padi jumlahnya mencapai 979.053 hektare.

"Sementara di Kabupaten Soppeng sendiri luas baku sawahnya mencapai 28.355 hektare dengan produksi padi sebanyak 263.265 ton GKG atau setara 151.035 ton beras dengan panen padi mencapai 48.575 hektare," katanya.

Baca Juga : Pejabat Bupati Wajo Hadiri Kunjungan Mentan RI di Rujab Gubernur Sulsel

Penjabat sementara Bupati Soppeng, Idham Kadir Dalle menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan Kementerian Pertanian terhadap kondisi dan potensi pertanian di Kabupaten Soppeng.

Menurutnya, Kementan sudah memberi keyakinan bahwa Soppeng adalah kabupaten yang mampu menjadi barometer pertanian Indonesia.

"Terima kasih kami diberi bantuan benih padi hibrida 100 ribu kilogram atau seluas 4000 hektare. Kemudian ada bantuan benih lainya seperti bantuan benih jagung dan sektor perkebunan lainya. Kami juga diberi bantuan peremajaan tanaman kakau dan pembuatan infrastruktur irigasi, DAM parit serta pembuatan embung. Sekali lagi terima kasih," tutupnya.

TAG