Senin, 16 November 2020 14:02
Ilustrasi.
Editor : Nur Hidayat Said

RAKYATKU.COM - Microsoft telah mendeteksi upaya peretas Rusia dan Korea Utara yang didukung negara untuk mencuri data berharga dari perusahaan farmasi dan peneliti vaksin terkemuka.

 

Seperti dilaporkan Associated Press, Microsoft dalam unggahannya mengatakan sebagian besar serangan dalam beberapa bulan terakhir itu gagal.

Akan tetapi, informasi mengenai berapa banyak yang berhasil atau seberapa serius pelanggaran tersebut tidak disebutkan.

Baca Juga : Dark Tracer: 102 Juta Data KTP Bocor dari Kementerian Sosial RI

Pemerintah Amerika Serikat juga mengatakan pada Juli bahwa peretas yang didukung negara Tiongkok juga telah menargetkan produsen vaksin.

 

Microsoft mengatakan sebagian besar target yang terletak di Kanada, Prancis, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat terlibat langsung dalam penelitian vaksin dan perawatan untuk Covid-19.

Microsoft tidak menyebutkan nama targetnya, tetapi mengatakan sebagian besar memiliki kandidat vaksin dalam berbagai tahap uji klinis.

Baca Juga : Gebyar Vaksin Covid-19, Pemkab Gowa Siapkan Doorprize Puluhan Sepeda Motor

Perusahaan tersebut mengidentifikasi salah satu grup peretas yang didukung negara sebagai Fancy Bear. Kelompok itu beranggotakan sejumlah agen militer Rusia, yang menurut Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris pada Juli, berada di balik upaya penyusupan tersebut. Dua lainnya adalah Grup Lazarus Korea Utara dan Grup Cerium.

Microsot mengatakan sebagian besar upaya pembobolan daya melibatkan upaya untuk mencuri kredensial login orang yang terkait dengan organisasi yang ditargetkan. Grup Lazarus bertindak sebagai perekrut pekerjaan, sementara Cerium menargetkan email phishing yang disamarkan sebagai perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Optimisme tentang vaksin Covid-19 telah berkembang sejak raksasa farmasi Pfizer mengumumkan pada awal pekan ini bahwa data awal menunjukkan vaksinnya 90 persen efektif.

Baca Juga : Pria Ini Divaksinasi 90 Kali demi Jual Kartu Vaksin Palsu

Di saat yang sama, kasus virus corona melonjak. Di AS, kematian per hari telah melonjak lebih dari 40 persen selama dua minggu terakhir hingga rata-rata lebih dari 1.100. Angka tersebut merupakan tingkat tertinggi dalam tiga bulan.

Sumber: VOA Indonesia