Sabtu, 07 November 2020 15:14
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Firdaus menyebut bahwa sektor pertanian adalah sektor penolong bagi perekonomian Indonesia di tengah suasana pandemi Covid-19 yang terus berkepanjangan. Menurutnya, pertanian ibarat sebuah nyawa terhadap hidup dan matinya roda sebuah bangsa.

 

"Sektor pertanian terbukti jadi salah satu sektor penolong ekonomi nasional saat ini. Buat saya pertanian adalah hidup dan matinya sebuah bangsa," ujar Prof Firdaus, Sabtu (7/11/2020).

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya pada, Kamis (5/11), menyebutkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian pada Kuartal III tetap tumbuh sebesar 2,15 persen (y-on-y) atau sebesar 1,01 persen (q-to-q).

Baca Juga : Kunjungan Kerja ke Gowa, Mentan Ingatkan Distributor Pupuk Tak Macam-macam

Firdaus mengatakan, pertumbuhan tersebut merupakan kado istimewa bagi para petani dan pahlawan pangan di seluruh Indonesia yang tengah berjuang meningkatkan berbagai produksi dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional. Apalagi, kata dia, pertumbuhan ini terjadi disaat sektor lainya mengalami penurunan.

 

"Sangat bagus sekali karena pertumbuhan sektor pertanian terjadi saat sektor lainnya minus," katanya.

Senada dengan Prof Firdaus, pengamat pertanian yang juga Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat, Entang Sastraatmaja, meminta semua pihak untuk menjaga capaian positif ini agar bangsa Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat serta mampu berkontribusi lebih pada penguatan ekonomi nasional.

Baca Juga : Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Penjabat Gubernur Prof Zudan

"Saya acungkan jempol untuk capaian yang sudah diraih sektor pertanian saat ini. Karena itu, ke depan kita perlu menjaga momentum ini secara bersama-sama agar dapat lebih meningkat lagi," katanya.

Perlu diketahui, di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang tetap tumbuh positif dibanding tahun lalu (YonY) dan menjadi penyumbang pertumbuhan pada Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2020 yang sedang tertekan. Tercatat, kontribusi PDB pertanian kuartal III terhadap PDB nasional mencapai sebesar 14,58 persen.

Entang mengatakan, petani sebagai ujung tombak pahlawan pangan wajib mendapat perhatian besar dari semua pihak, termasuk dari negara. Apresiasi itu, misalnya bisa dengan upaya meningkatkan kesejahteraan petani serta mengalokasikan lebih banyak lagi bantuan benih, bibit, pupuk dan sarana prasarana produksi pertanian.

Baca Juga : Kementerian Pertanian Beri 300 Beasiswa Pengembangan SDM Sawit untuk Lulusan SMA di Sulsel

"Pertumbuhan ini prestasi yang membanggakan. Bagi saya ini adalah hasil dari kerja keras para petani Indonesia selama ini. Makanya saya berharap mereka bisa mendapat kesejahteraan yang lebih baik lagi," tutupnya.

Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah melakukan fasilitasi peningkatan permodalan usaha tani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. Berdasarkan data yang ada, serapan KUR pada periode Januari-September 2020 mencapai Rp36,95 triliun atau meningkat 24 persen jika dibanding periode yang sama di tahun 2019.

Peningkatan KUR secara langsung berdampak pada pertumbuhan PDB pertanian dan kesejahteraan petani melalui indikator peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Pertanian (NTUP) pada periode Mei sampai Oktober 2020 ini.