Sabtu, 07 November 2020 08:03
Editor : Alief Sappewali

RAKYATKU.COM,BARRU - Sejak memimpin jajaran Kepolisian Resort Barru, AKBP Liliek Tribhawono Iryanto, terus melakukan kunjungan ke beberapa tempat.

 

Pada Jumat (6/11/2020), dia mendatangi posko Satgas Gugus Covid-19 Kabupaten Barru di Jalan Sultan Hasanuddin, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru.

Kapolres Barru, AKBP Liliek dalam perkenalannya di depan Satgas Covid-19 yang banyak diisi oleh jurnalis dan aktivis LSM ini menyampaikan bahwa jika ada permasalahan di lapangan meminta agar selalu dikoordinasikan dengan pihak keamanan.

Baca Juga : PLN dan Icon Plus Akan Operasikan PLTS Atap di Kawasan Pasir Putih Pulau Dutungan

"Jika ada pelanggaran yang ditemukan di lapangan, mohon diedukasi dulu masyarakat dan berikan pemahanan kepada warga. Semoga Covid-19 di Barru tidak ada lagi atau tidak bertambah. Semoga Kabupaten Barru aman dan terkendali," ucap Kapolres.

 

Dalam perbincangan hangat antara Kapolres Barru dan Satgas Covid-19 Barru tersebut, sempat disinggung soal vaksin yang kini masuk tahap uji klinis.

Kapolres menekankan apabila vaksin sudah siap, maka peran pemerintah dan seluruh stakeholder untuk mengedukasi ke publik.

Baca Juga : Sanggar Seni Colliq Pujie Barru Terima Bantuan Uang Dari Kemensos

"Soal vaksin, kita sosialisasikan dulu," kata AKBP Liliek.

Koordinator posko Satgas Covid-19 Barru, Darwis yang memimpin penerimaan kunjungan ini mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kehadiran orang nomor satu di kepolisian Barru tersebut.

Baca Juga : Rumah Terbakar, Warga Mengaku Sempat Lihat Petir

Pada pertemuan itu, Darwis juga menjelaskan situasi terkait langkah pemerintah pusat yang sudah mulai membuka keran informasi mengenai vaksin Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi menjadi langkah dalam memasifkan sosialiasi tentang vaksin Covid-19.

Data dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) terkait antusiasme masyarakat Indonesia untuk berkontribusi menjadi relawan vaksin Covid-19 sangat besar.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Profesor Dr Kusnandi Rusmil dalam dialog produktif bertema, “Kelanjutan Uji Klinis Vaksin Covid-19" di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) beberapa waktu lalu.

Baca Juga : Usai Pelantikan, Bunda PAUD Kiru-Kiru Diminta Segera Berinovasi

Ia menyampaikan bahwa Kebutuhan tim uji klinis yang bekerja sama dengan Bio Farma dalam mengembangkan vaksin Sinovac 1.620 orang, namun pendaftarnya 2.200 orang. Meski begitu, tidak semua pendaftar langsung bisa menjadi relawan. Ada protokol ketat yang diterapkan untuk menyaring peserta yang memenuhi persyaratan.

“Yang diberikan pada orang-orang sehat berumur 18-59 tahun. Kita pemeriksaan dulu, rapid test dan swab test, kemudian dia negatif, tiga hari kemudian dia datang. Kita berikan imunisasi, sebelumnya kita ambil darahnya. Empat belas hari kemudian disuntik lagi yang kedua. Kemudian tiga bulan kemudian diambil darah (lagi), enam bulan kemudian diambil darah,” terang Prof Kusnandi.

Vaksin Covid-19 ini diuji terus dalam rentang waktu enam bulan, seluruh 1.620 peserta diperiksa kesehatannya dan reaksi tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan pada mereka.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Indonesia Meningkat Lagi, Kini Total 6.080.451

Selain melakukan uji klinis pada peserta, tim peneliti dari Universitas Padjadjaran juga memantau kualitas vaksin yang dikembangkan oleh Bio Farma dalam periode yang berbeda.

Hasil uji klinis inilah yang akan menjadi pegangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) ataupun persetujuan kelayakan penggunaan vaksin ke masyarakat.

Penulis : Achmad Afandy

BERITA TERKAIT