RAKYATKU.COM,JENEPONTO - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jeneponto, Sulawesi Selatan menyerahkan bantuan 457 unit konverter mesin ketinting dari BBM ke BBG kepada nelayan pesisir.
Penyerahan bantuan bagi nelayan pesisir di Jeneponto, merupakan program Kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI dilaksanakan di aula DKP Jeneponto.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jeneponto, Arfan Sanre mengatakan, penyaluran mesin BBG ramah lingkungan yang bertujuan untuk membantu nelayan kecil melalui efesiensi penggunaan konversi BBM ke BBG.
Baca Juga : Desa Wisata Kassi Rumbia, Jadi Tuan Rumah Peluncuran Program Ekosistem Keuangan Inklusif
"Tentu demi pengurangan biaya operasional nelayan. Kelompok penerima bantuan mesin BBG ini adalah kelompok yang tergabung dalam KUB bermata pencaharian nelayan kecil yang menggunakan perahu di bawah 3 GT dengan alat tangkap jaring dan pancing," terangnya, Rabu (4/11/2020).
Mantan kadis Perhubungan itu menjelaskan, penyaluran mesin BBG dari Kementerian ESDM sebagai langkah nyata, kebijakan pemerintah pusat yang bersinergi dengan pemerintah daerah, Pertamina untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dalam mengurangi dampak polusi udara.
"Untuk mendorong masyarakat dalam penggunaan mesin bermotor yang hemat energi dan bentuk diversifikasi energi khususnya bahan bakar gas. Dan ramah lingkungan," ujarnya.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Arfan berharap dengan penyaluran mesin BBG, para nelayan dapat memanfaatkan dengan baik untuk digunakan sebagi mata pencaharian nelayan dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
"Saya berharap bantuan mesin ini jangan disalahgunakan. Apalagi dipindahtangankan atau diperjualbelikan, maksudnya atau dijual, dan jangan sampai terjadi," sebutnya.
Baca Juga : Sabung Ayam di Jeneponto Berujung Tragis, 1 Tewas dan Dua Orang Kritis di Rumah Sakit
Tim dari Direktorat Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM RI Gloudy Shopian Kadang kepada wartawan menyampaikan Jeneponto sudah tiga kali mendapatkan program konversi BBM ke BBG untuk nelayan sejak tahun 2017.
Dimana pada tahun 2017 sebanyak 371 unit, tahun 2018 sebanyak 1.000 unit dan sekarang sebanyak 457 unit. Dan total sudah 1.828 paket konversi untuk nelayan di Jeneponto.
"Ini gratis untuk nelayan, tanpa pungutan. Dan ada garansi selama satu tahun dan servis dua dalam setahun," ujarnya.
Baca Juga : Kanwil Kemenkumham Sulsel Lakukan Pendampingan Penilaian KKP HAM dan Pelaporan Aksi HAM di Tiga Kabupaten
Gloudy menyebutkan, pendistribusian dan penetapan harga Liquefied Petroleum Gas untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan sasaran dan mesin pompa air bagi petani sasaran, terdapat kriteria nelayan penerima paket konversi.
Salah satunya yakni memiliki kartu identitas nelayan yaitu kartu Kusuka menggunakan alat penangkapan ikan ramah lingkungan, memiliki kapal penangkap ikan berukuran paling besar 5 gross ton, dan menggunakan mesin penggerak berbahan bakar bensin dengan daya paling besar 13 horse power serta belum pernah menerima bantuan yang sejenis dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Apabila salah satu dari kriteria-kriteria ini tidak terpenuhi, maka tidak akan termasuk sebagai calon penerima," sebutnya.
Baca Juga : Lolos Verifikasi Sebagai Peserta Pemilu, Ketua Gelora DPD Jeneponto Gelar Baksos
Ketua DPC PDIP Jeneponto, Kaharuddin menambahkan, mewakili anggota Komisi VII DPR RI, Ridwan Andi Wittiri menitip salam kepada para nelayan yang menerima bantuan mesin konverter BBM ke BBG tersebut.
Ia berharap bantuan mesin ketinting ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan di Kabupaten Jeneponto.
"Terima kasih saya ucapkan kepada tim dari Kementerian ESDM atas bantuan ini. Mudah-mudahan tahun depan lebih ditingkatkan lagi demi kesejahteraan nelayan kita di Jeneponto," pungkasnya.